TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Bicara Bromo kini tak hanya soal panorama dan konservasi alam. Akan ada Padepokan Fotografi Bromo di sana, yang memberikan pendidikan non formal, nirlaba dan inklusif.
Padepokan yang disebut sebagai yang pertama di dunia ini, diinisiasi Ketua Dewan Pengawas Masyarakat Fotografi Indonesia atau MFI, Sigit Pramono, bersama beberapa budayawan. Termasuk Goenawan Muhammad.
Dalam praktiknya, fotografer yang tergabung dalam MFI akan menjadi dewan pengajar di padepokan tersebut.
"Saya bersama beberapa budayawan (di antaranya Goenawan Mohamad) dan beberapa fotografer Indonesia, dengan sahabat-sahabat fotografer MFI sebagai dewan pengajar, mendirikan Padepokan Fotografi Bromo," kata Sigit kepada TIMES Indonesia.
Sebagai penanda dimulainya kegiatan padepokan, akan diselenggarakan webinar bertema "Pendidikan Fotografi: Antara Formal dan Nonformal," Senin (13/6/2022).
Webinar yang dijadwalkan pukul 13.00-15.30 WIB tersebut, akan dibuka Menparekraf RI, Sandiaga Uno.
"Semoga melalui pendidikan fotografi yang dilakukan Padepokan Fotografi Bromo, masyarakat semakin sadar untuk ikut menjaga lingkungan, keindahan dan kelestarian alam. Khususnya di kawasan Bromo, Tengger, Semeru," harap Sigit.
Bankir kenamaan Indonesia ini menambahkan, Padepokan Fotografi Bromo memberikan tempat belajar gratis, yaitu 20 persen dari kapasitas kelas, bagi warga sekitar Bromo.
"Termasuk warga Tengger yang ingin belajar fotografi secara sungguh-sungguh," imbuhnya perihal Padepokan Fotografi Bromo. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Muhammad Iqbal |
| Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
