Live Music Kajoetangan Heritage, Alternatif Baru Hiburan Malam di Kota Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang mengkoordinasi sejumlah band Kota Malang untuk lakukan pertunjukan Live Music di lingkungan Kajoetangan Heritage, Jumat (1/7/2022).

Hal ini adalah salah satu upaya Disporapar untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Malang.

Advertisement

Sebelumnya pada awal tahun 2022, Ida Ayu Made Wahyuni selaku Kepala Disporapar Kota Malang juga mengatakan akan jadikan kawasan Kajoetangan sebagai destinasi wisata baru di Kota Malang.

Pihaknya telah menggandeng beberapa musisi lokal yang bertalenta. Masyarakat dapat menikmati suguhan musik tersebut di empat tempat berbeda, yaitu di depan Kayutangan signage, Gang 6, BNI heritage, dan dealer Yamaha.

Denah lokasi Signage Kajoetangan Heritage (FOTO: Instagram Disporapar)

Gelaran live music ini rutin dilakukan setiap hari dari jam 6 sore sampai 9 malam. Namun saat akhir pekan juga ada penampilan musik tambahan dari jam 6 sampai 9 pagi. 

Untuk pengunjung yang ingin mengetahui jadwal penampilan musik dapat menuju Signage yang sudah tersedia. Yaitu di depan dealer Yamaha dan Bank Nobu.

Donna, salah satu pengunjung menyebut bahwa live music Kajoetangan ini menarik dan dapat dijadikan opsi saat kebingungan ingin mendapatkan hiburan malam lainnya di Kota Malang.

"Juga live music-nya nambah vibes berasa lagi di Jogja," tambahnya.

Tata kelola jalan di daerah Kajoetangan ini memang banyak disandingkan dengan yang ada daerah Malioboro. Tak heran kalau masyarakat banyak yang menyebut 'Jogjanya Malang'.

Nahna Song Cover, salah satu penampil di Live Music Kajoetangan depan Kayutangan Signage pada Sabtu (9/7/2022) lalu (FOTO: Adam Chesar Gunawan/TIMES Indonesia)

Tirta Jaya Musik, salah satu penampil yang sudah mengantongi izin untuk membawakan lagu-lagu Koes Plus pada Sabtu (9/7/2022) lalu ini mengungkap bahwa sanggarnya di hubungi oleh Disporapar untuk tampil. Mereka juga tidak tahu jelasnya bagaimana proses musisi dapat tampil di Kajoetangan Heritage.

Live music yang mendapat perhatian lebih dari masyarakat ini sayangnya belum memiliki tempat tampil yang layak. Penampil harus tampil di panggung seadanya yang ada di pinggir jalan ini. Tak jarang juga banyak kendaraan yang membunyikan klakson pada kerumunan pengunjung yang terlalu bergerombol hingga melebihi bahu jalan. 

Ke depannya, diharapkan Disporapar dapat memperjelas regulasi pelaksanaa Live Music tersebut.  Agar daerah Kajoetangan Heritage ini lebih menarik atensi publik dan dapat jadi alternatif hiburan malam yang patut untuk dicoba.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.