Wisata

Di Kota Batu, Sampah Justru Jadi Destinasi Wisata

Jumat, 23 September 2022 - 06:08 | 49.59k
Desa Sumbergondo menjadikan sampah sebagai salah satu daya tarik wisatawan untuk datang berwisata. (Foto: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Desa Sumbergondo menjadikan sampah sebagai salah satu daya tarik wisatawan untuk datang berwisata. (Foto: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Di Kota Batu, Jawa Timur sampah justru menjadi destinasi wisata. Ini faktanya, Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji setiap tahun selalu kebanjiran wisatawan yang datang demi melihat sampah.

Ya, wisatawan yang datang ke desa ini khusus untuk mengikuti wisata Edukasi Pengelolaan Sampah Mandiri. Salah satu dari sembilan desa di wilayah Kecamatan Bumiaji ini bisa mengelola seluruh jenis sampah.

Sampah organik dikelola dalam sebuah komposter raksasa, sedangkan sampah an organiknya dikelola lewat insenerator. Istimewanya, lewat sebagian hasil dari pengelolaan sampah digunakan untuk menggelola Cafe yang diberi nama D Goendoe.

Destinasi-Wisata-b.jpg

"Alhamdulillah pekan ini kita juga menerima rombongan wisata dari Kecamatan Laweyan Kota Surakarta, mereka mengikuti wisata edukasi pengelolaan sampah mandiri di desa kita," kata pengurus BUMDES Rejeki Barokah, Anditya Fitrawan.

Kedatangan rombongan wisatawan dari Surakarta ini disambut tarian oleh warga, kemudian mereka mendapatkan materi edukasi seputar pengelolaan sampah di Balai Desa Sumbergondo.

Selepas itu wisatawan diajak untuk ke Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Putra Mertani di RT 2 RW 2 Desa Sumbergondo. Disini wisatawan melihat bagaimana penggunaan pekarangan rumah untuk menanam berbagai tanaman pangan.

Wisatawan juga ditunjukkan bagaimana warga memberi pupuk tanaman pangan mereka menggunakan pupuk organik hasil dari pengolahan sampah.

Kemudian wisatawan diajak ke komposter anerob berukuran besar. Disini sampah organic yang kebanyakan sayur afkir ditangani hingga tidak menimbulkan bau busuk.

Dari komposter anaerob ini BUMDes tidak hanya bisa menghasilkan pupuk kompos saja, namun juga pupuk cair yang bagus untuk pertanian.

Selepas itu wisatawan diajak ke tiga unit mesin insinerator. Dimana tiga mesin ini setiap hari digunakan, bisa menghancurkan ratusan kubik residu sampah yang selama ini tidak bisa dihancurkan dan tidak bisa dimanfaatkan kembali, seperti popok bayi atau sampah yang tidak bisa terurai.

Destinasi-Wisata-c.jpg

Mesin buatan warga ini bisa menampung residu sampah dari 800 kepala keluarga atau sebanyak 4200 jiwa. Hasil dari pengolahan sampah menggunakan insinerator ini adalah abu yang bisa dijadikan media tanam.

Wisatawan juga diajak untuk melihat bank sampah yang juga dikelola Bumdes. Dimana disini dikelola sampah yang memiliki nilai jual dan bisa didaur ulang.

Salah seorang wisatawan, Ary Wijayanto kagum melihat semangat warga dalam mengelola sampah. "Manajemen pengelolaan sampahnya bagus, pengetahuan baru bagi kita, akan kita terapkan di daerah kita," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES