Wisata

Yuk, Persiapkan Diri Liburan Akhir Tahun di Jembatan Kaca Seruni Point Bromo

Selasa, 18 Oktober 2022 - 15:01 | 150.17k
Jembatan kaca Seruni Point Bromo di Kabupaten Probolinggo, yang kini masih proses pengenjaan. (Foto: Bima Setiawan for TIMES Indonesia)
Jembatan kaca Seruni Point Bromo di Kabupaten Probolinggo, yang kini masih proses pengenjaan. (Foto: Bima Setiawan for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pembangunan Jembatan Kaca Seruni Point Bromo di Kabupaten Probolinggo, Jatim, hingga saat ini sudah mencapai 98 persen. Ditarget pengerjaan selesai pada akhir Oktober 2022, dan dapat dioperasikan pada akhir tahun ini untuk menambah pilihan obyek wisata Probolinggo.

Capaian progres pembangunan jembatan kaca Seruni Point itu sudah menunjukkan bentangan jembatan kaca sepanjang 130 meter. Hanya tersisa beberapa panel kaca yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan dan penyelesaian.

Bentangan jembatan yang berada di ketinggian 100 meter dari bawah jurang itu di kawasan Gunung Bromo, memiliki lebar sisi yang berbeda-beda. Dari 1,8 meter di ujung jembatan hingga 4,5 meter pada sisi tengah jembatan.

Meski menggunakan kaca, wisatawan tak perlu khawatir atau was-was. Kekuatan jembatan kaca pertama di Indonesia tersebut didesain sesuai standar nasional yang ada.

Jembatan-kaca-Seruni-Point-Bromo-a.jpgJembatan kaca Seruni Point Bromo yang menjadi destinasi wisata di sekitar TNBTS. (Foto: Bima Setiawan for TIMES Indonesia)

Komponen kaca yang digunakan akan melalui preliminary testing di laboratorium hingga uji beban untuk memverifikasi desain sebelum dioperasikan.
Sistem struktur lantai atau deck jembatan gantung berupa kaca pengaman berlapis atau laminated glass yang terdiri dari dua lembar kaca atau lebih.

Jembatan kaca tersebut mampu menampung 100 orang dalam kondisi bergerak. Setiap panel kaca jembatan itu memiliki tebal sekitar 2,8 cm dengan dua lapis kaca. Masing-masing kaca memiliki tebal sekitar 12,5 milimeter.

Di antara dua lapis kaca itu, telah dipasang kaca SGT sebagai tampared glass. Fungsinya, untuk menahan kaca yang retak atau pecah. Sehingga, saat ada kaca yang tiba-tiba retak atau pecah, tidak langsung hancur. Kaca itu akan ditahan oleh SGT tersebut.

Kekuatan rekat kaca SGT tersebut akan menjadi sekeras ban mobil setiap memanas. Tiga rangkap kaca di setiap panel itu mampu memuat beban seberat 8 ton. Akan tetapi, wisatawan nantinya tidak diperkenankan menggunakan alas kaki pribadi saat melintasi jembatan.

"Akan ada alas kaki khusus untuk wisatawan yang melintas. Alas kaki khusus itu untuk menjaga slip karena suhu yang dingin dan kaca mudah berembun," ungkap Achmad Riza Chairullah, PPK Jembatan Kaca pada Balai Geoteknik, Terowongan, dan Struktur, Direktorat Jenderal Bina Marga, saat dikonfirmasi pada Selasa (11/10/2022).

Jembatan-kaca-Seruni-Point-Bromo-b.jpgJembagan kaca Seruni Point Bromo dari tampak atas. (Foto: Bima Setiawan for TIMES Indonesia)

Jembatan tersebut juga menyediakan spot foto untuk para wisatawan, yaitu berada di posisi tengah. Namun, wisatawan tetap diperkenankan mengambil gambar di berbagai sisi sesuai yang diinginkan dari para wisatawan.

Jembatan kaca direncanakan agar tidak terlalu padat pengunjung, sehingga bisa digunakan untuk berfoto dan menikmati pemandangan. Dari sisi desain, jembatan dirancang mampu menampung kekuatan 500 kilogram beban per meter persegi.

"Kami berusaha agar pengerjaan ini bisa selesai pada akhir bulan Oktober ini. Semoga akhir tahun sudah bisa dibuka," ungkapnya.

Kehadiran jembatan kaca ini menjadi destinasi wisata adrenalin sekaligus penghubung Terminal Wisata Seruni Point dengan shuttle area yang juga tengah dikembangkan.

Dari atas Jembatan Kaca Seruni Point, pengunjung bisa menikmati pemandangan Gunung Bromo, Gunung Semeru hingga Gunung Batok di sekitarnya.

Bila telah beroperasi nanti, pengunjung Jembatan Kaca Seruni Point bisa menikmati 3 atraksi yang tersedia di obyek wisata ini.

Pertama, adalah atraksi adrenalin melihat jurang. Atraksi kedua adalah pengunjung bisa menyaksikan keindahan pemandangan pegunungan di sekitar Jembatan Kaca Seruni Point. Selain itu, pengunjung juga dapat sekaligus berwisata di ekosistem area konservasi yang dikelola oleh KLHK.

Ketiga, pada malam hari kami tawarkan konsep pencahayaan jembatan. Sehingga dengan pencahayaan jembatan, objek ini akan nampak jelas terlihat pada malam hari dari titik tertentu.

Diberitakan sebelumnya, Jembatan Kaca Seruni Point Bromo di Kabupaten Probolinggo dibangun Kementerian PUPR, berkolaborasi dengan KLHK dengan nilai investasi senilai Rp 15 miliar menggunakan anggaran multiyears. Yakni tahun anggaran 2021 dan 2022.

Nah, dengan progres pembangunan Jembatan Kaca Seruni Point Bromo yang signifikan, wajib rasanya untuk mengunjunginya di libur akhir tahun sebagai salah satu obyek wisata Probolinggo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES