Umrah Bareng Tombo Ati (7): Melihat Mukjizat Allah dari Jejak Perjuangan Nabi

TIMESINDONESIA, MALANG – Melihat langsung jejak penyebaran Islam di masa Nabi Muhammad SAW membuat umat memahami berapa berat dan peliknya kondisi saat itu. Memahami beberapa peristiwa penting yang terjadi tak hanya menebalkan keimanan mengenai hadirnya mukjizat Allah SWT namun juga menambah syukur karena hidup setelah masa kegelapan.
Selain melaksanakan umrah kedua, rombongan umrah Tombo Ati juga menyempatkan "wisata religi" selama di Makkah. Rombongan program umrah 12 hari mengunjungi beberapa tempat penting dalam penyebaran Islam yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.
Jabal Tsur
Tujuan pertama kami adalah Jabal Tsur atau Gua Tsur. Lokasi tidak jauh dari Masjdil Haram. Hanya sekitar 5 kilometer arah selatan atau berkendara sekitar 30 menit dengan bus.
Jabal Rahmah, lokasi pertemuan Nabi Adam As dengan Hawa setelah dipisahkan dari surga. (foto: Wahyu Nurdiyanto/TIMES Indonesia)
Gua Tsur adalah tempat Nabi Muhammad dan sahabatnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq bersembunyi dari kejaran kaum Quraish. Peristiwa ini terjadi sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.
Jabal Tsur adalah bukit berbatu yang tidak terlalu tinggi, sekitar 750 meter di atas permukaan laut. Namun untuk mencapai bukit dan gua dengan kontur yang mendaki ini cukup sulit.
Batu-batu yang ada cukup besar dan berpotensi longsor. Sedangkan kemiringan bisa mencapai 30 derajat. Berdasarkan keterangan pemandu di lokasi Jabal Tsur untuk mencapai Gua Tsur dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam.
Dikutip dari situs kemenag.go.id peristiwa ini terjadi pada tahun 622 Masehi. Ketika itu, Nabi Muhammad SAW berniat hijrah ke Kota Madinah untuk menyebarkan Islam. Namun, kaum kafir Quraisy yang tidak menginginkan ajaran Islam menyebar ke luar Makkah. Mereka beriat membunuh Rasulullah.
Ketika itu, Rasulullah yang ditemani Abu Bakar, mendapat petunjuk Allah SWT untuk besembunyi ke gua yang ada di Jabal Tsur. Gua ini sempit namun memiliki dua pintu yang saling berhadapan.
Berkat mukjizat Allah, kaum kafir Quraisy gagal menemukan Nabi Muhammad meski sudah berada di depan pintu gua. Kaum kafir Quraisy saat itu terkecoh dengan sarang merpati dan keberadaan sarang laba-laba yang menutupi jalan masuk ke gua.
Rofiq dan istrinya, jemaah Tombo Ati dari Banyuwangi berdoa di Jabal Rahmah. (foto: Wahyu Nurdiyanto/TIMES Indonesia)
"Kaum kafir berpikir, tidak mungkin ada orang di gua itu karena ada dua pasang merpati mengerami telur dan sarang laba-laba yang tebal dan terlihat sudah lama," cerita Ustaz Saefullah Zein, mutawif yang memimpin rombongan umrah Tombo Ati. "Ini semua mukjizat Allah. Nabi dan sahabatnya selamat," imbuhnya.
Peristiwa penting ini diabadikan oleh Allah dalam al-Qur’an dalam surah al-Taubah. “Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Makkah) mengeluarkannya (dari Makkah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kami". Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. al-Taubah, 9:40).
Rombongan Tombo Ati memang tidak naik ke atas. Keterbatasan waktu menjadi alasan utama. Kami masih harus mengambil miqot atau niat Umrah di Ji’ronah. Belum lagi medan Jabal Tsur yang berat dan mungkin membahayakan keselamatan jika tidak fit dan sehat.
Namun melihat langsung Jabal Tsur membuat kami semua sadar beratnya perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan Islam. Tidak hanya itu, kami semua juga bersyukur bisa menikmati zaman pencerahan dan kejayaan Islam berkat Nabi Muhammad SAW.
"Ya Allah, ini gunung batu, dan kayaknya pasirnya gampang longsor. Bagaimana dulu naiknya sampai puncak? Benar-benar kekuasaan Allah," ucap salah satu jemaah Umrah Tombo Ati begitu melihat Jabal Tsur dan setelah mendapat penjelasan mengenai kisah yang terjadi.
Jabal Rahmah
Setelah dari Jabal Tsur, rombongan umrah Tombo Ati bergeser ke Jabal Rahmah.
Jabal Rahmah atau Bukit Rahmah adalah tempat bertemunya Nabi Adam As dan Siti Hawa setelah keduanya keluar dari surga dan dipisahkan. Allah yang menerima tobat Adam dan Hama mempertemukan mereka di bukit yang berbatu ini.
Di lokasi ini, kami bisa naik ke atas. Keberadaan tangga memudahkan kami menaiki bukit bersejarah ini.
Kami berdoa di lokasi tugu yang menjadi tanda pertemuan Nabi Adam As dan Siti Hawa. Sebagian jemaah meyakini bukit kasih sayang begitu nama lain Jabal Rahmah juga tempat yang mustajab untuk berdoa, khususnya untuk masalah keluarga.
Kami berdoa agar memiliki keluarga yang Sakinah, Mawaddah dan Warahmah dan memiliki keturunan yang baik serta bisa kembali ke tanah suci. Sedangkan yang masih muda berdoa mendapatkan jodoh yang baik.
Jabal Rahmah juga merupakan tempat Rasulullah mendapat wahyu yang terakhir, yaitu Surat Al-Maidah ayat 3. Hal inilah yang membuat Jabal Nur juga istimewa dan menjadi bagian kisah penyebaran Islam yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Setelah dari Jabal Rahmah kami berangkat ke mengambil miqot atau niat Umrah di Ji’ronah. Kami juga melewati banyak lokasi penting dan bersejarah. Mulai, padang Arafah dan tempat pemondokan jemaah haji saat melakukan wukuf.
Bus juga melawati lokasi lempar jumrah yang tinggi menjulang dan juga melihat terowongan Mina.
Rombongan umrah Tombo Ati berfoto bersama usai mengambil miqot di ji'ronah. (foto: TIMES Indonesia)
Rombongan umrah Tombo Ati juga melihat lokasi di mana Nabi Ibrahim menyembelih Nabi Ismail. Lokasi yang disebut Jabal Qurban ini terletak di perbatasan antara Mina dan Musdalifa. Dari bus, kami bisa melihat sebuah bangunan kecil mirip kubah masjid berwarna putih.
Saat perjalanan pulang menuju Masjidil Haram untuk umrah kedua, kami juga melewati Jabal Nur atau Gunung Cahaya.
Jabal Nur adalah lokasi penting dan bersejarah bagi Islam. Di sini, terdapat Gua Hira, yang menjadi tempat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril. Ketika itu, Allah SWT menurunkan wahyu berupa lima ayat surat Al-Alaq.
Melihat Gua Tsur, Jabal Rahmah, Jabal Nur tempat Gua Hira dan tempat-tempat lainnya memunculkan bayangan hadirnya mukjizat Allah SWT yang luar biasa. Kami yang tergabung dalam rombongan Umrah Tombo Ati merasa bersyukur bisa menjadi melihat jejak penyebaran Islam oleh para Nabi. (bersambung)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.