Sumber Air Tanaka, Wisata ala Jepang di Kabupaten Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Potensi wisata di Kabupaten Malang terus menggeliat. Salah satunya Sumber Air Tanaka di Desa Bagelan, Wonosari, Kabupaten Malang yang merupakan sinergi pemerintah desa dan karangtaruna.
Destinasi wisata tersebut ditinjau Wabup Malang Didik Gatot Subroto pada kesempatan Jelajah Desa Wisata, akhir pekan kemarin. Wabup Malang Didik Gatot Subroto mengatakan, Desa Bangelan mempunyai potensi alam yang sangat luar biasa. Salah satunya adalah Sumber Air Tanaka.
"Tanaka dulu penduduknya berasal dari Kecamatan Singosari, jadi dulur ewed," ujar Wabup Malang Didik Gatot Subroto. Lebih lanjut dia mengatakan, setiap desa telah memiliki program desa wisata.
Potensi Sumber Air Tanaka yang mengusung wisata ala Jepang di Kabupaten Malang. (Foto: AKD Kabupaten Malang).
Kepala Desa maupun Kades, lanjut orang nomor dua di Pemkab Malang ini, sudah menata didalamnya ada Karang taruna, Pokdarwis serta dalam pengembangan didukung PTPN 12.
"Efek domino desa wisata sangat luar biasa bagi perekonomian warga sekitar. Diharapkan bisa mengurangi urbanisasi warga ke Kota , masyarakat Desa Bangelan harus bersyukur karena dikaruniai Tuhan dengan alam yang indah sehingga bisa terwujud desa wisata," terangnya.
Kepala Desa Bangelan, Budiono menambahkan, perjalanan wisata ada Kopi Bangelan mulai tahun 2020 di pintu gerbang desa. Didesign dengan taman desa melalui pengembangan dengan menyeleraskan visi dan misi desa.
"Sumberdaya alam dan sumber manusia yang kita kelola. Termasuk memaksimalkan sektor pariwisata agar semakin kreatif," ucapnya di tempat yang sama.
Menurutnya, Sumber Air Tanaka, bermula dari di Dusun Arjumulyo , dibangunlah pondok tani untuk PPKM, atas inisiatif karang taruna dengan sumber air Tanaka dijadikan wisata desa.
"Karang taruna yang sudah bekerja di taman wisata Sumber Mata air Tanaka hampir 80 pemuda bisa mendapatkan tambahan pendapatan tanpa harus pergi ke kota. Di desa ini semuanya bisa dijadikan uang, dan tidak ke kota," ungkapnya.
Kedepan kata dia, Desa Bangelan akan membangun desa wisata tidak hanya mata air, melainkan mengembangkan pekerjaan sehari hari menjadi wisata dengan ternak kambingnya, perkebunannya dijadikan potensi wisata desa.
Wabup Malang Didik Gatot Subroto ketika Jelajah Desa di Desa Bagelan salah satunya mengunjungi Sumber Air Tanaka. (Foto: AKD Kabupaten Malang).
Kepala Dusun Arjomulyo, Samu'in mengaku warga Tanaka sendiri sekarang dusun Arjomulyo berasal dari Singosari. Sejarahnya di Singosari dibuat akan lapangan terbang , Tuan Tanaka berinisiatif memindahkan warga di perkebunan yang sudah tertata rapi sekitar tahun 1942 .
"Ternyata dinamakan dusun Tanaka, adalah jasa orang Jepang Tuan Tanaka, yang membuat tata ruang tiap seratus meter ada perempatan, tata ruang atas jasa tuan Tanaka," terangnya.
Pembangunan wisata Tanaka sendiri hasil Kerjasama Kepala Desa, perangkat desa Tokoh pemuda, Tokoh Masyarakat dan BPD semua warga dengan membangun kolam renang dengan niatan awal untuk membangun desa.
"Alhamdulillah awalnya masuk seikhlasnya, karena ada wahana dikasih karcis dan bisa melibatkan pemuda desa. Kemudian mendapatkan ekonomi tambahan, dan kerja di desa wisata itu gak pergi ke desa, " ucapnya.
Wisatawan yang datang ke Sumber Air Tanaka dari beberapa daerah seperti Madura, Surabaya, Jogjakarta, Mojokerto, Batu , Sidoarjo dan Kota Malang, khusus untuk hari Sabtu dan Minggu bisa menembua 1500 kunjungan.
Kunjungan yang ramai ini bisa memberikan nilai Ekonomis bagi warga mulai Parkir, Pendapatan asli desa yang berkontribusi pajak bagi Pemkab Malang
Sedangkan desain Sumber Air Tanaka di Kabupaten Malang memang didesain unik ala-ala Jepang. Di sekitar sungai ada replika pohon sakura. Kemudian ada gapura dan bangunan ala negeri Jepang. Selain itu, airnya juga jernih.
Di sungai atau mini air terjun juga terdapat meja dan kursi yang digunakan untuk makan maupun bersantai. Dengan segala potensinya, Wisata Sumber Air Tanaka di Kabupaten Malang mengusung konsep ala Jepang patut dikunjungi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.