
TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Keberadaan obyek wisata Moyo Bening belum banyak diketahui. Padahal wisata mata air di kawasan Gunung Kendil Ponjong Gunungkidul ini, menyimpan pesona luar biasa.
Moyo Bening menyajikan sebuah tempat wisata mempesona yang tudak kalah bila dibandingkan ubud di Bali.
Advertisement
Selain menyajikan pemandangan alam yang indah. Sumber air di Moyo Bening memiliki kandungan pH atau derajat keasaman terbaik. Kondisi ini cocok untuk pengobatan berbagai macam penyakit. Baik untuk berendam atau di minum oleh pengunjung.
Untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan, pengelola membangun kolam renang. Agar wisatawan lebih mudah saat ingin menikmati kesegaran mata air sehat ini. Karena itu, Moyo Bening sangat cocok untuk kegiatan melepas penat dan menyegarkan pikiran.
Dengan harga tiket masuk Rp15 ribu termasuk berenang, rata - rata terdapat 40 pengunjung yang datang setiap hari. Selain berwisata pengunjung juga datang untuk mengobati berbagai jenis penyakit. Mulai penyakit ringan hingga stroke dan darah tinggi.
Mendukung kegiatan wisata di Moyo Bening, pengelola membangun pendapa joglo untuk tempat santai atau menggelar pertemuan yang lebih serius. Seperti pertemuan keluarga, arisan bahkan diskusi.
Menikmati kopi dan camilan di tepi kolam. (Fot : Koleksi pribadi Moyo Bening)
Untuk kebutuhan konsumsi rapat atau sekedar menghilangkan lapar dan dahaga usai berwisata, tersedia rumah makan sederhana di komplek wisata. Dengan menu seperti jangan ndeso, sop, ayam goreng dan telur. Selain kopi dan aneka minuman serta camilan.
Akses jalan menuju Moyo Bening juga sudah diperlebar dan diperhalus agar dapat dilalui oleh kendaraan besar. Jalur menuju obyek wisata juga mudah dicari lewat aplikasi di smartphone dan wisatawan akan mudah dan cepat untuk menuju lokasi.
Tokoh masyarakat sekaligus anak dari pencetus wisata Moyo Bening, Wahyu Karnadijaya (55) menuturkan, kondisi saat ini jauh berbeda dengan saat awal ditemukan. Selain akses jalan yang sulit, kondisinya gelap dan terkesan angker sehingga orang enggan untuk sekedar lewat.
Namun kondisi mulai berubah saat mbah Moyo Retno membangun wilayah tersebut. Pemilik salah satu Pondok Pesantren di wilayah Ponjong ini, mampu menghilangkan kesan angker. Untuk mendukung kegiatan dilalukan pengeboran untuk mencari sumber air. Setelah melakukan pengeboran hingga 70 meter baru menemukan sumber air.
"Sebelum melakukan pengeboran, Mbah Moyo Bening mendapat petunjuk tentang keberadaan sumber air lewat mimpi," elas Wahyu Karnadijaya saat ditemui, Sabtu (1/4/2023).
Tidak disangka sumber air tersebut memiliki derajat keasaman terbaik sehingga dapat menjadi sarana untuk pengobatan alami. Bahkan dengan sentuhan kreativitas, dapat disulap menjadi destinasi wisata.
Jaka Kusumah pengunjung dari Jawa Barat, mengaku suka datang ke Moyo Bening untuk berenang. Karena airnya tidak dingin tapi cenderung segar. Beremdam membuat badan terasa lebih fresh. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |