Ingin Tahu Seperti Budaya Sumba Timur? Coba Kunjungi Kampung Raja Prailiu

TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Jika ingin belajar soal budaya Sumba Timur, kunjungi saja Kampung Raja Prailiu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur. Lokasinya tidak jauh dari Kota Waingapu.
Di Kampung Raja Prailiu ini banyak hal yang ditemui. Adat istiadatnya masih kental digunakan dalam setiap kehidupan masyarakat seperti menyambut tamu dengan sirih pinang. Anda juga bisa melihat rumah-rumah adat dengan makna berbeda yang bisa dilihat dari bentuk atapnya, kuburan megalitik dan juga tenunan khas Sumba. Jika beruntung Anda juga dapat menyaksikan upacara adat.
Advertisement
“Ada banyak hal yang dapat kita pelajari di Kampung Raja Prailiu ini,” kata seorang tokoh adat Sumba Timur Rambu Ana, Minggu (16/4/2023).
Menurutnya, Kampung Raja Prailiu dulu merupakan salah satu kerajaan yang ada di Kabupaten Sumba Timur NTT. Jejak-jejak sisa kerajaan masih terekam jelas lewat kekhasannya seperti bangunannya, kuburan-kuburan megalitik dan tenunan khas Sumba serta tradisi unik.
Salah satu kebiasan unik orang Sumba Timur jika ada tamu yang datang selalu akan disajikan sirih pinang karena sajian sirih pinang merupakan sajian khas yang mendahului pelayanan yang hingga saat ini adat istiadat itupun masih terus terjaga.
Kampung adat Raja Prailiu juga biasa disebut kampung Praing Prailiu ini sebelumnya dipimpin oleh Raja Umbu Njaka. Namun setelah wafat pada tahun 2008 hingga sekarang belum ada pengangkatan Raja baru. Kendati demikian kehidupan masyarakat kampung Prailiu masih meneruskan kepercayaan tradisi.
“Kalau dilihat dari sejarah kerajaan di Pulau Sumba, kampung adat Praing Prailiu ini masih bagian dari kerajaan Lewa Kambera. Praing Prailiu adalah Ibu Kota kedudukan terakhir dari kerajaan Lewa Kambera atau pada zaman Belanda disebut Swaparaja,” tuturnya.
Rambu Ana mengisahkan, bahwa tahta Raja Prailiu tidak selalu diwariskan kepada anaknya. Ketika waktu itu kolonial Belanda masih berkuasa di Nusantara misalnya, kakek dari Tamu Umbu Njaka pernah menolak untuk berkuasa namun pada akhirnya pihak Prailiu memanggil sepupu mereka dari Lewa, Kabupaten Sumba Timur untuk meneruskan kekuasaan.
“Saat ini masih ada keturunan langsung dari Raja Lewa Kambera yang mendiami Kampung Raja Prailiu atau menjadi pewaris dari kerajaan Lewa Kambera seperti Tamu Umbu Pingi Ai dan saudaranya Tamu Umbu Nggaba Rihi Eti kerajaan Lewa Kambera,” terang Rambu Ana. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |