Wisata

Puisi Kampung Kayutangan Heritage Berseliweran di Medsos Pasca Ditetapkan Menparekraf sebagai 75 Desa Wisata Indonesia

Senin, 17 April 2023 - 13:30 | 155.17k
Kawasan Kayutangan Heritage. (Foto: Dokumen TI)
Kawasan Kayutangan Heritage. (Foto: Dokumen TI)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Setelah Menparekraf RI Sandiaga Uno menetapkan Kampung Kayutangan Heritage sebagai salah satu dari 75 desa wisata unggulan di Indonesia, Minggu (16/4/2023) malam antusiasme warga Kota Malang di penjuru tanah air membuncah. 

Mereka bangga dan senang ada identity city untuk kota mereka tercinta. Kebanggaan itu pun disampaikan lewat puisi dan diviralkan di medsos.

Advertisement

Karya Puisi Kayutangan Heritage

Salah satu puisi Kayutangan Heritage ditulis Rifky Rezfany, mahasiswa ITS Surabaya asal Kota Malang. Ia membuat sebuah puisi tentang keindahan Kayutangan.

"Bangga sih. Temen-temen di sini pada tanya semua, tanya apa mirip Malioboro," kata Rifky.

Berikut puisi karyanya:

Permata Kampung Kayutangan Heritage

Di tengah kota, sebuah permata
Kampung Kayutangan Heritage tersembunyi rapi
Meraksa waktu, memeluk masa
Menjadi saksi, keindahan bersama.

Gedung tua nan kokoh berdiri
Bercerita tentang sejarah bersemi
Peninggalan masa silam tersimpan
Dalam setiap batu, dinding, dan jendela.

Lorong-lorong sempit bercerita
Menggema suara kebahagiaan sejati
Saling bahu-membahu dalam harmoni, Budaya dan warisan di hati.

Pohon-pohon rindang berjejer
Menyejukkan hari, menghibur malam
Menari-nari di angin sepoi
Menyambut pengunjung dengan lembut.

Warung-warung khas, cita rasa kampung
Menyajikan hidangan menggugah selera
Kopi, mi godok, dan nasi campur
Mewarnai palet rasa bersama.

Di Kampung Kayutangan Heritage
Kain kafe kopi berjejer dengan anggun
Rasa dan nuansa, karya terindah
Berkisah tentang kekayaan budaya.

Sungai Brantas mengalir tenang
Menyatu dengan kampung, menyatukan cerita
Membawa pesan kebersamaan
Dalam satu ikatan, satu cinta
Bumi Arema!

Oh Kampung Kayutangan Heritage, 
Kau kunci pintu masa lalu yang indah, 
Jiwamu merekah bagai bunga di pagi, 
Menjadi saksi, menjadi pelita.

Puisi lainnya ditulis oleh Zahira Galbi, siswi SMAN 3 Kota Malang. Ia menulis puisi Kayutangan Heritage sesaat setelah pulang dari jalan-jalan ke kawasan Kayutangan bersama keluarganya.

Berikut karya puisinya:

Kayutangan Heritage Tersenyum

Di Kota Malang, sebuah kisah bermula, 
Kampung Kayutangan Heritage, tempat langit tersenyum, 
Di sini masa lalu dan kini berpelukan, 
Mengukir sejarah, merajut harapan.

Lorong-lorong kota penuh kehangatan, 
Mengajak langkah menyusuri kenangan, 
Di setiap jengkal tanah, terukir cinta, 
Kampung Kayutangan, oh begitu megah.

Gedung-gedung bersejarah berdiri megah, 
Menatap masa depan dengan penuh harap, 
Saksi bisu perjuangan bangsa, 
Kini menjadi rumah kebudayaan kita.

Pasar besar berdiri dengan lantai kayu, 
Menyimpan cerita, menjual cita rasa, 
Dari dulu hingga kini, tak pernah lelah, 
Memberi warna pada kehidupan kita.

Di kala senja, suasana kian meriah,
Musik dan tawa bercengkrama bersama, 
Kesenian dan budaya kembali bernyawa, 
Kampung Kayutangan menjadi panggung dunia.

Sungai Brantas mengalir dengan lembut, 
Membawa pesan, mengajak bersatu, 
Di Kampung Kayutangan, kita bersama, 
Merajut mimpi, mewujudkan cinta.

Oh Kampung Kayutangan Heritage Malang, 
Kau terangkai indah dalam kenangan, 
Karya luhur, pelita masa lalu, 
Kini kau berdiri, menyinari masa depan.

Sejuta Puisi Kayutangan Heritage

Pentolan Lesbumi (Lembaga Seni Budaya NU) Kota Malang Habib Berlian mengatakan, puisi tersebut dengan piawai menggambarkan kekayaan budaya, arsitektur, dan keindahan alam yang melingkupi Kampung Kayutangan Heritage. 

"Puisi seperti ini menarik perhatian banyak wisatawan. Ini juga mendorong peningkatan kunjungan dan minat terhadap kampung yang terletak di Kota Malang ini dari pendekatan budaya," ucap Berlian.

Hal serupa juga disampaikan Damar Huda. Penggagas Festival Kayutangan ini langsung akan memasukkan menjadi agendanya.

"Kita bikin program #SejutaPuisiKayutangan karya publik. Kami sudah berkoordinasi dengan TIMES Indonesia untuk program ini," kata Damar.

Bangkitkan Ekraf Kota Malang

Setelah masuk sebagai salah satu desa wisata unggulan, Wali Kota Malang Sutiaji berharap Kampung Kayutangan Heritage dapat menjadi contoh pengembangan pariwisata berkelanjutan yang mengedepankan pelestarian budaya dan lingkungan. Juga bisa mendongkrak ekonomi kreatif.

"Ini sejalan dengan program pemerintah dalam meningkatkan sektor pariwisata sebagai salah satu sumber devisa negara," katanya.

Dalam waktu dekat, Pemkot Malang dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan menggelar berbagai kegiatan promosi dan edukasi, baik secara daring maupun luring, untuk mengenalkan Kayutangan ini kepada masyarakat luas.

Kampung Kayutangan Heritage kini menjadi ikon baru pariwisata Kota Malang. Keberadaannya diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan kawasan wisata lainnya yang mengedepankan kearifan lokal dan keberlanjutan lingkungan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Rifky Rezfany

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES