Mengenal Balai Kesenian, Ikon di Istana Gebang Kota Blitar

TIMESINDONESIA, BLITAR – Istana Gebang atau juga dikenal dengan sebutan Ndalemipun Bu Wardoyo merupakan rumah tempat tinggal orang tua Bung Karno yang berada di Kota Blitar, Jawa Timur. Rumah masa muda tokoh proklamator tersebut seluas 1,7 hektare, terletak tidak jauh dari Makam Bung Karno, sekitar 2 kilometer.
Hunian masa muda Presiden Pertama Republik Indonesia tersebut terletak di Jalan Sultan Agung No. 59 Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Terdapat banyak bagian di dalamnya, salah satunya adalah Balai Kesenian yang terletak di bagian kanan rumah induk.
Advertisement
Balai Kesenian terletak di sebelah barat dari bangunan rumah induk dan menghadap ke selatan memanjang ke belakang. Bangunan ini memiliki beberapa bagian. Ruang depan hanya berdinding pada sisi barat, sedangkan sisi timur tidak berdinding hanya berupa pagar tembok pendek yang dipakai untuk tempat duduk, dan terdapat sekat seolah menjadikan hal tersebut panggung pagelaran seni. Di sisi belakang Balai Kesenian terdapat mushola tempat sholat keluarga Bung Karno pada masa itu.
Tercatat dalam sejarah, Balai Kesenian di Istana Gebang mulai dibangun dan diresmikan pada 1951. Tempat ini dulu digunakan untuk menyambut kedatangan Bung Karno. Selain itu dulu juga pernah digunakan untuk pagelaran wayang kulit yang dalangnya adalah Bung Karno sendiri.
“Balai Kesenian didirikan pada tahun 1951, yang dulunya digunakan untuk menyambut kedatangan Bung Karno. Pernah juga digunakan untuk pagelaran wayang kulit, beliau (Bung Karno) sendiri yang menjadi dalang,” ungkap Kintan, pemandu pariwisata Istana Gebang kepada TIMES Indonesia.
Kintan menjelaskan, pada masa ini Balai kesenian masih beroperasi sebagai tempat berekspresi dan berkarya para seniman di Kota Patria. Selain itu Balai Kesenian juga dibuka untuk latihan kesenian seperti karawitan, dalang, tari dan lain sebagainya yang terbuka untuk masyarakat umum.
“Balai Kesenian digunakan untuk pagelaran seni, dan sampai sekarang bisa digunakan untuk umum. Masyarakat yang membutuhkan ruang ini bisa menggunakan namun juga ada jadwalnya bertujuan agar jangan sampai tabrakan,” tutur Kintan.
“Kita hanya menyediakan tempat (balai kesenian) namun mereka sendiri yang mengkoordinir, mengatur apa-apa saja bentuk pelatihan mereka. Kita bantu menyusun jadwal agar komunitas tidak tabrakan untuk menggunakan Balai Kesenian untuk mengekspresikan karya atau seni mereka,” sambung Kintan.
Jika mengunjungi Istana Gebang di Kota Blitar, bangunan yang pertama didatangi adalah Balai Kesenian. Karena di sini digunakan sebagai tempat informasi awal serta pembelian tiket wisata sejarah Istana Gebang. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |