Sektor Pariwisata di Banyuwangi Merosot Saat Long Weekend, Ada Apa?

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Di momen libur panjang, sektor pariwisata di Banyuwangi memiliki kendala pada merosotnya jumlah wisatawan. Penurunan kunjungan wisata di beberapa destinasi wisata tidak lain adalah imbas daripada kemacetan panjang yang terjadi akibat antrean masuk ke pelabuhan Ketapang.
Kesempatan saat libur panjang adalah waktu yang tepat untuk menarik para wisatawan agar dapat menambah pemasukan untuk masyarakat. Namun, kemacetan yang terjadi di Jalan Raya Banyuwangi - Situbondo selama hampir sepekan itu, membuat wisatawan enggan berlibur di Banyuwangi.
Advertisement
Hal itu dirasakan oleh pengelola destinasi wisata di Banyuwangi yaitu Pantai Grand Watu Dodol (GWD). Dijelaskan oleh Ketua kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai GWD Banyuwangi, Abdul Azis, ada banyak wisatawan luar kota yang sudah Booking untuk melakukan Trip ke Pulau Tabuhan atau Menjangan meng-Cancel kunjunganya.
“ada lebih dari 400 orang yang menggagalkan Tripnya melalui Pantai GWD. Mungkin mereka takut karena titik macet tepat berada di GWD,” jelas, Azis, Kamis, (13/7/2023).
Padahal, Azis melanjutkan, bila tidak ada macet tersebut, diprediksi pengunjung Pantai GWD Banyuwangi bisa naik 50 hingga 70 persen. Hal itu karena momentum long Weekend membuat wisatawan luar kota berbondong-bondong ke Banyuwangi.
Melihat data kunjungan Pantai GWD Banyuwangi selama libur panjang. Pada minggu pertama, normalnya jumlah wisatawan yang datang sekitar 3.967 pengunjung. Dan selama sepekan macet di minggu kedua libur panjang, wisatawan menurun cukup drastis sebanyak 60 persen, hingga hanya mendapat kurang lebih 1486 pengunjung.
“ada juga wisatawan yang sudah 15 hari setelah Booking di Cancel, bahkan yang sudah terlanjur di Banyuwangi, mereka kami jemput dengan motor dari hotel-hotel satu persatu,” lanjutnya.
Azis juga menambahkan, Selain itu, berita kemacetan yang sudah tersebar dijagat maya itu pula, yang membuat sektor pariwisata sedikit mengalami penurunan, dengan membuat pengunjung berpikir ulang untuk berlibur ke Banyuwangi.
“banyak rekan kami alih profesi, dan juga imbas macet juga tidak hanya berdampak pada Pantai GWD saja, wisata lain pun mungkin terdampak,” pungkas, pengelola Pantai GWD.
Dan benar saja, destinasi wisata serupa yang terletak di jalur utara yaitu Pantai Bangsring Underwater, juga terkena dampak dari kemacetan. Ketua Pokdarwis Pantai Bangsring Underwater, Wildan Sukirno, juga mengeluhkan hal yang sama, dan membuat kunjungan wisata merosot drastis, hingga trip-trip ke Pulau Tabuhan sepi.
“selama libur panjang, rata-rata jumlah pengunjung per hari sebanyak 900 wisatawan. Dan saat macet pada hari Sabtu itu, di Pantai Bangsring Underwater hanya menerima sekitar 50 pengunjung saja,” tandasnya.
“walau begitu, saat kemacetan terjadi wisatawan domestik sendiri yang membuat tempat wisata sedikit terlihat ramai kunjungan,” imbuh, Wildan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |