Museum dan Perpustakaan Bung Karno, Wisata Sejarah di Kota Blitar

TIMESINDONESIA, BLITAR – Kota Blitar banyak menyimpan destinasi wisata sejarah. Selain makam Presiden Pertama Ir. Soekarno, masih di kawasan ini pula terdapat museum dan perpustakaan yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi. Ya, Perpustakaan Bung Karno dan Museum Bung Karno.
Perpustakaan dan museum ini sendiri diresmikan oleh Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri pada 3 Juli 2004. Lokasinya berada dalam satu kawasan dengan Makam Bung Karno. Tepatnya berada di Jl. Kalasan No.1 Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.
Advertisement
Perpustakaan Proklamator Bung Karno dan Museum Bung Karno sudah dijadikan destinasi wisata. Dan memang tempat ini memang tidak pernah sepi pengunjung setiap harinya, terutama di hari-hari libur sekolah.
Adapun pengunjung yang datang mulai dari kalangan usia muda hingga lansia dan berasal dari berbagai daerah. Bahkan mayoritas yang berkunjung adalah rombongan sekolah. Selain itu juga ada yang berkunjung bersama teman-teman dan keluarganya.
Andra Nine Listyani, salah seorang pengunjung, mengatakan bahwa dirinya sudah antusias untuk mengunjungi wisata museum dan perpustakaan Proklamator Bung Karno. Menurut penuturan remaja 17 tahun asal Tulungagung ini, di samping liburan, ia juga ingin memperdalam dan mengenal sejarah tokoh bangsa. Maka dari itu, Anin, demikian ia disapa, dan teman-temannya sudah merencanakan dari jauh-jauh hari untuk menentukan waktu yang tepat untuk mengunjungi wisata bersejarah tersebut.
Ruangan Perpustakaan Lantai 1 (FOTO: Nurkamala Dewi)
Ketika memasuki destinasi wisata ini, pengunjung akan melihat patung Bung Karno hasil karya Gregorius Sidharta, seniman kelahiran Yogyakarta tahun 1932. Patung Bung Karno dalam posisi sedang duduk dan membawa buku, yang letaknya di tengah lobi antara perpustakaan dan museum. Setelah itu para pengunjung dapat memasuki museum dan Perpustakaan Bung Karno.
Di dalam perpustakaan, masyarakat dapat melihat berbagai buku-buku yang membahas tentang kisah hidup serta perjuangan Bung Karno. Tak hanya itu, di sini juga terdapat buku berbagai genre atau berbagai disiplin ilmu lainnya yang bisa dijadikan referensi.
Selain itu, masyarakat bisa mengunjungi salah satu layanan perpustakaan yakni Layanan Koleksi Memorabilia atau yang dikenal dengan museum. Lokasinya berada di samping Perpustakaan Bung Karno. Di dalam museum, para pengunjung dapat melihat koleksi yang berkaitan dengan sejarah perjalanan Bung Karno hingga sejarah bangsa Indonesia.
Koleksi-koleksi tersebut beragam. Ada yang berupa lukisan Bung Karno, foto-foto Bung Karno, uang seri Bung Karno dari tahun 1964. Serta berupa barang-barang yang pernah dipakai oleh Bung Karno seperti Jas, kemeja, koper, peci serta kacamata.
Tak hanya itu, di dalam museum ini juga terdapat pusaka milik Bung Karno yakni Gong Kiai Djimat dan Keris Kiai Sekar Jagad. Untuk Gong Kiai Djimat, disimpan di pojok kanan ruangan sedangkan Keris berwarna kuning ini dipajang dalam kotak kaca persegi panjang setinggi 2 meter.
Di samping itu, ada hal yang menarik atau yang paling terkenal dalam museum ini. Yakni lukisan Bung Karno yang berbingkai kayu berwarna emas, dengan ukuran 1,5 x 1,75 meter dan ditopang penyangga besi. Lukisan tersebut dikenal karena tampak seperti berdetak mengikuti alunan detak jantung. Rupanya, lukisan tersebut merupakan karya pelukis kelahiran 1934 yang cukup familiar di kalangan Istana yakni I.B Said.
Selain itu, perpustakaan dan museum ini juga terdapat aplikasi iSoekarno yang isinya terdapat ratusan foto, beberapa video serta buku digital yang telah diluncurkan dan bisa diakses di gadget.
Itulah destinasi wisata sejarah yang bisa dikunjungi selain makam Bung Karno. Adanya perpustakaan dan museum ini diharapkan masyarakat dapat mengenal dan mengetahui sejarah sampai akhir hayat mereka. Untuk itu, jika berkunjung ke Blitar, jangan lupa untuk mengunjungi destinasi wisata sejarah tersebut. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |