Wisata

Candi Umbul, Candi yang Tak Memiliki Bangunan Candi

Sabtu, 19 Agustus 2023 - 05:24 | 183.88k
Pintu masuk Candi Umbul, yang kini menjadi objek wisata air, yang ada di Kabupaten Magelang. (FOTO: Hermanto/ Times Indonesia)
Pintu masuk Candi Umbul, yang kini menjadi objek wisata air, yang ada di Kabupaten Magelang. (FOTO: Hermanto/ Times Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MAGELANG – Ada banyak peninggalan sejarah di Magelang. Baik artefak atau tempat ibadah berupa candi. Candi adalah istilah dalam Bahasa Indonesia yang merujuk kepada sebuah bangunan keagamaan, tempat ibadah peninggalan purbakala yang berasal dari peradaban Hindu-Buddha. 

Salah satu peninggalan yang ada adalah, Candi Umbul yang berada di Desa Kartoharjo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Candi ini berbeda dengan candi pada umumnya. Candi Umbul tidak berbentuk bangunan, sebagaimana umumnya candi yang ditemui selama ini.

Advertisement

Melansir dari berbagai sumber, Candi Umbul merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, sekitar abad 8 masehi yang konon lebih tua dari pada Candi Borobudur.

Dari relief dan beberapa petilasan bentuk lingga dan yoni yang dijumpai di lokasi membuktikan bahwa, Candi Umbul merupakan candi bercorak Hindu. Meski tidak banyak ciri bangunan candi yang tersisa.

Nama Umbul berasal dari bahasa Jawa. Kata itu diambil karena, sumber air yang muncul dari dasar kolam itu menyumbul, berupa gelembung-gelembung, atau yang dalam masyarakat Jawa biasa disebut mumbul (naik).

Candi Umbul dipercaya sebagai tempat mandi keluarga raja. Terdapat dua buah kolam, dengan posisi yang tidak sejajar. Kolam pertama di sebelah atas kolam kedua, meski letaknya berdekatan. Air yang ada di kolam pertamapun lebih hangat dan mengandung belerang, begitu juga dengan kolam ke dua, meski tidak tercium aromanya.

Pintu-masuk-Candi-Umbul-a.jpgKolam air hangat yang dipercaya sebagai tempat mandi keluarga raja, yang kini disebut dengan Candi Umbul. (FOTO: Hermanto/ Times Indonesia)

Kolam yang ada berbentuk empat persegi panjang dengan dinding yang terbuat dari lapisan-lapisan batu andesit dan komponen bangunan candi.

Di dalam kolam terdapat beberapa batu umpak berbentuk lingga yang datar di permukaan atasnya. Di tengah kolam juga terdapat semacam yoni cukup besar, berbentuk persegi empat yang tidak simetris.

Beberapa sisa batuan situs terlihat berjejer di tepian kolam, menggambarkan relief tumbuhan, binatang, dan stupa bagian puncak candi.

Bencana alam yang ada, disebut sebagai penyebab hilangnya bangunan candi dan hanya menyisakan kolam tersebut. Dahsyatnya letusan gunung merapi yang terjadi pada tahun 1006 Masehi telah menghancurkan sendi kehidupan masyarakat Jawa Kuno, termasuk hasil budayanya yang berupa bangunan candi.

Masyarakat, menyakini dengan berendam di pemandian Candi Umbul, dapat membantu menyembuhkan penyakit kulit. Karena itu, Candi Umbul selalu ramai pengunjung, utamanya pada musim libur, meski tempat ini sempat ditutup saat Pandemi Covid-19, beberapa waktu lalu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES