PLN dan Sanggar Booyratan Kembangkan Hutan Musik di Kota Ambon

TIMESINDONESIA, AMBON – Pembentukan Hutan Musik sebagai bentuk dari bantuan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) oleh PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) mulai dikembangkan.
Hal tersebut sesuai dengan komitmen terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDGs 15 Ekosistem Daratan dan pemeliharaan ekosistem berkelanjutan.
Advertisement
PLN UIW MMU telah menyalurkan bantuan dana TJSL sebesar Rp150 juta kepada Sanggar Booyratan. Dana ini ditujukan untuk menciptakan "Hutan Musik", sebuah atraksi wisata berbasis Sound of Green di Negeri Amahusu, Kota Ambon.
Awat Tuhuloula, General Manajer PLN UIW MMU, mengekspresikan keyakinannya bahwa inisiatif ini akan mendukung Ambon dalam memperkuat statusnya sebagai Kota Mmusik Global.
“Kami melihat bahwa, apa yang diusulkan Sanggar Booyratan ini sangat menarik dan bermanfaat secara berkelanjutan. Terutama sematan Ambon City of Music, kita perlu kembangkan melalui ide kreatif yang diramu oleh masyarakat. Kita dukung dengan program PLN, selama itu sejalan, searah dengan tujuan kami," katanya.
Dia berharap dana tersebut akan dipergunakan dengan bijak dan sesuai dengan tujuan utamanya oleh Sanggar Booyratan.
Bantuan tersebut digunakan oleh Komite Sanggar Booyratan di bawah kepemimpinan Hendrik Jonas Silooy untuk menanam lebih dari 200 pohon dari lima jenis berbeda, yakni Nangka, Sukun, Titi, Gomu, dan Bambu Tui, disertai dengan pembangunan jalan setapak dan instalasi air bersih.
Selain itu, pembangunan infrastruktur menarik seperti rumah desa yang dikenal dalam dialek lokal sebagai 'Walang', juga ditambahkan ke proyek ini, membuat Hutan Musik berpotensi menjadi destinasi wisata baru yang mengesankan di Kota Ambon. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |