Melancong ke Luar Negeri: Menjelajah Dunhuang Destinasi Tempat Kuno di China

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dunhuang telah menancapkan keberadaannya sepanjang Jalur Sutra selama berabad-abad tahun lamanya. Sebagai kota pusat bersejarah yang memegang peranan vital dalam industri wisata di China. Wilayah ini telah menjadi tempat ikonik pariwisata negeri Tirai Bambu dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini telah menghasilkan pertumbuhan yang signifikan dalam sektor pariwisata kota tersebut.
Terletak di wilayah barat laut Provinsi Gansu, China, Dunhuang dikenal karena warisan sejarah budayanya yang kaya dan pemandangan alam yang mengagumkan. Kota ini menawarkan berbagai atraksi menarik, termasuk Gua Mogao, Gunung Mingsha, Mata Air Bulan Sabit, Jalur Yumen, dan Jalur Yangguan, yang masing-masing memberikan pengalaman perjalanan yang beragam kepada para pengunjung.
Advertisement
Gua Mogao, dengan lukisan dan patung Buddha kuno, adalah situs warisan dunia UNESCO yang sangat dihormati. Gunung Mingsha mempesona dengan gundukan pasirnya yang bergerak dan menghasilkan suara melengking. Sementara Mata Air Bulan Sabit menawarkan oasis hijau yang menyejukkan di padang pasir yang tandus. Selain itu, Jalur Yumen dan Jalur Yangguan menyimpan sejarah penting sebagai rute perdagangan kuno.
Menurut data terbaru yang dirilis oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata kota tersebut, wilayah-wilayah utama Dunhuang telah menarik hampir lima juta wisatawan sepanjang tahun ini. Mereka disuguhkan dengan pengalaman visual dan budaya yang luar biasa.
Pada awal September 2023 jumlah pengunjung mencapai 5,45 juta. hal tersebut menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan sebesar 25,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019.
Kota wisata tersebut baru saja memperkenalkan kebijakan intensif pariwisata untuk musim dingin dan musim semi. Kebijakan ini seperti pembukaan empat tempat tambahan di Goa Mogao selama musim puncak. Salah satunya dengan cara meningkatkan jumlah total goa yang dapat diakses dari delapan menjadi dua belas.
Selain itu, mereka juga akan memulai program yang bernama “Dunhuang Cultural Study Season” yang akan didukung oleh berbagai produk dan kebijakan terkait. Program ini akan membentuk aliansi musim studi yang mencakup berbagai fasilitas seperti tempat wisata, bandara, pusat studi, hotel, dan restoran, yang akan menyediakan layanan untuk kelompok studi.
Dalam upaya untuk meningkatkan daya tarik kunjungan wisatawan selama musim dingin dan musim semi, Dunhuang telah memperkenalkan serangkaian insentif yang mencakup peningkatan layanan kereta wisata, penerbangan carteran, dan promosi tiket masuk gratis.
Semua ini adalah bagian dari langkah-langkah yang diambil oleh kota yang menjadi salah satu ikon wisata China untuk menghadirkan pengalaman pariwisata yang lebih berkesan dan mengundang para pelancong dari berbagai belahan dunia untuk menjelajahi kekayaan budaya dan keindahan alam Dunhuang.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : AJP-13 Editor Team |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |