Mengenal Meras, Tradisi Pengukuhan Penari Banyuwangi untuk Menjadi Gandrung Paripurna

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Menjelang pagelaran kolosal Gandrung Sewu 2023 yang bertema "Omprog The Glory of Art," 1200 penari Gandrung menjalani tradisi ritual "Meras Gandrung". Prosesi ini menjadi langkah awal bagi mereka untuk menjadi penari gandrung paripurna.
Penari Paripurna adalah istilah dalam seni tradisional Jawa Timur, khususnya di Banyuwangi, yang mengacu pada penari yang telah mencapai tingkat keahlian tertinggi dalam seni tari Gandrung.
Advertisement
Mereka adalah para penari yang secara penuh menguasai gerakan, ekspresi, dan pesona tarian Gandrung, serta mampu menyampaikan pesan dan emosi dalam penampilan mereka dengan sempurna.
Penari Paripurna sering menjadi pusat perhatian dalam pertunjukan seni tari Gandrung dan dianggap sebagai pemimpin atau panutan bagi penari lainnya.
Mereka telah melewati berbagai tahap pelatihan, ujian, dan pengalaman untuk mencapai tingkat keahlian ini. Penari Paripurna biasanya sangat dihormati dalam komunitas seni tari Gandrung dan dianggap sebagai penjaga budaya dan tradisi seni tersebut.
Prosesi pengukuhan berlangsung di Pantai Boom Marina, yang juga menjadi lokasi pertunjukan Gandrung Sewu. Prosesi ini dipimpin oleh penari Gandrung senior legendaris Banyuwangi, Mbok Temuk.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani secara simbolis memakaikan Omprog, mahkota penari Gandrung, yang menandakan penari telah lulus dan siap menjadi profesional sesuai dengan tradisi Gandrung. Prosesi ini juga melibatkan sejumlah tamu kehormatan.
"Saya sangat bangga kepada kalian semua yang telah bersungguh-sungguh latihan selama dua bulan lebih untuk bersama-sama dengan ribuan penari menampilkan pertunjukan yang selalu kita banggakan semua, Gandrung Sewu," kata Bupati Ipuk saat memberikan semangat kepada penari.
Para penari Gandrung, yang merupakan pelajar dari berbagai jenjang pendidikan, telah berlatih selama dua bulan sebagai persiapan untuk pertunjukan Gandrung Sewu. Mereka lolos seleksi dengan berkompetisi dari ribuan penari lainnya.
Bupati Ipuk mengucapkan terima kasih atas dedikasi penari dalam melestarikan seni dan budaya daerah, di tengah gempuran budaya luar. Prosesi Meras Gandrung ini juga menyedot perhatian ratusan penonton yang berkumpul untuk menyaksikan penampilan para penari.
Yang sangat mengharukan adalah saat ibu-ibu dari peserta ikut masuk ke dalam formasi barisan penari dan memeluk anak-anak mereka. Ini menjadi simbol pengorbanan orang tua yang telah mendukung anak-anak mereka dalam seluruh proses pertunjukan Gandrung Sewu, mulai dari latihan hingga pertunjukan.
"Gandrung Sewu telah berkontribusi menjadi pendorong ekonomi yang langsung dirasakan oleh warga. Penginapan, restoran, warung, homestay, UMKM, semuanya merasakan berkah dari event ini," kata Bupati Ipuk.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata M.Y. Bramuda menjelaskan bahwa Omprog, yang berarti mahkota penari Gandrung, memiliki simbol sebagai pelindung kepala yang merupakan pusat kesadaran manusia serta manifestasi dari manusia yang memiliki derajat.
“Omprog merujuk kepada sikap pengendalian diri seorang Gandrung. Seorang penari harus mampu menjaga diri agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan terhormat (The Glory of Art) sesuai simbolisasi derajat yang ada di mahkota Omprog,” terang Bramuda, Sabtu (16/9/2023).
Pertunjukan Gandrung Sewu juga akan diramaikan dengan atraksi Air Show dari TNI AU yang terangkai dalam kegiatan Semarak Dirgantara.Airshow ini akan berkolaborasi dengan atraksi Gandrung Sewu.
Sebelum puncak penampilan Gandrung Sewu, beberapa kegiatan lain telah digelar sejak Kamis (13/9/2023), termasuk parade "Padang Bulan" yang menampilkan atraksi tarian dari beberapa sanggar tari di Banyuwangi, Meras Gandrung, dan pagelaran Gandrung Terop.
Bagi wisatawan yang mengunjungi Banyuwangi, menyaksikan Meras Gandrung bisa menjadi salah satu pilihan menarik. Pertunjukan ini digelar di Taman Gandrung Terakota setiap pekan sebagai salah satu cara untuk melestarikan seni budaya setempat. Menariknya taman ini memiliki sekitar 1.000 patung penari gandrung yang terbuat dari tembikar, dan lokasinya yang eksotis menawarkan pengalaman wisata yang unik.
Dengan jadwal tetap pertunjukan seni budaya seperti Meras Gandrung, Banyuwangi semakin menarik bagi wisatawan yang ingin merasakan keindahan seni dan budaya lokal. Tradisi ini tidak hanya mempertahankan warisan budaya, tetapi juga memberikan dorongan ekonomi bagi komunitas setempat.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Rizal Dani |