Revolusi Wisata Desa di Jatim lewat Taruna Budaya, Cak Hud: Angkat Kebudayaan Lokal sebagai Daya Tarik Utama

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kepala Disbudpar Jatim Hudiyono tancap gas melakukan revolusi Wisata Desa di Jatim. Cak Hud, sapaan akrabnya, pun mengidentifikasi peluang besar dalam pengembangan wisata berbasis desa itu.
Ia pun mengambil langkah revolusioner dengan menyiapkan 222 Taruna Budaya. "Taruna ini untuk memajukan wisata desa yang berfokus pada potensi kebudayaan dan tradisi lokal," kata Cak Hud.
Advertisement
Saat ini, sambung dia, dari semua desa wisata yang ada, hanya 5% yang berhasil memanfaatkan kebudayaan lokal sebagai daya tarik utama.
"Wisata desa adalah salah satu segmen yang sangat potensial namun masih belum banyak digarap. Dengan adanya Taruna Budaya, kita ingin mendorong lebih banyak desa wisata untuk memanfaatkan kebudayaan dan tradisi lokal sebagai poin utama daya tarik mereka," ujar kata Cak Hud, Sabtu (23/9/2023).
Menggagas Program dan Aksi Nyata
Taruna Budaya bukan hanya sekedar gelar. Mereka adalah individu-individu yang akan aktif merumuskan berbagai program dan rencana aksi.
"Beberapa ide program sudah dirumuskan, mulai dari Jambore Taruna Budaya Jawa Timur, Cultural Night, hingga Kreasi Karya Budaya Klayapan Daerah. Taruna Budaya ini diharapkan bisa menjadi pelopor dan inspirator dalam pemajuan wisata desa di Jawa Timur," tambah Hudiyono.
Dilengkapi dengan wawasan mendalam tentang kebudayaan, Taruna Budaya juga ditujukan untuk membantu masyarakat lokal dalam melestarikan budaya dan memajukan ekonomi kreatif. "Dengan adanya pemajuan wisata desa yang berbasis kebudayaan, diharapkan akan ada multiplier effect yang positif bagi ekonomi desa, dari peningkatan kunjungan wisatawan hingga pembukaan lapangan pekerjaan baru," harap Cak Hud.
Misi dan Visi Taruna Budaya
Para Taruna Budaya ini pun dibekali visi dan misi. "Visi dari inisiatif ini adalah membentuk kader muda yang berperan sebagai penggerak, kontributor, dan partisipator dalam memajukan wisata desa. Kami berharap mereka bisa mengedukasi masyarakat sekitar dan menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kualitas wisata desa yang berbasis kebudayaan lokal," jelas Hudiyono.
Dengan kekayaan budaya yang dimiliki oleh Jawa Timur, jelas Cak Hud, langkah Taruna Budaya ini bisa dilihat sebagai sebuah strategi jangka panjang yang tidak hanya akan membawa wisata desa ke level yang lebih tinggi, tetapi juga akan berdampak pada keberlanjutan budaya dan ekonomi kreatif di provinsi ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khoirul Anwar |
Publisher | : Rifky Rezfany |