Menyingkap Masa Lalu Semarang Melalui Wisata dan Cerita Mistis

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Semarang adalah ibu kota dari provinsi Jawa Tengah. Semarang terdiri atas dua yakni Kabupaten Semarang dan Kota Semarang. Kota Semarang merupakan kota metropolitan terbesar ke-5 di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan.

Selain itu Semarang menjadi kota metropolitan dengan penduduk terbanyak ke-4 di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Sedangkan Kabupaten Semarang rata-rata ketinggiannya sebesar 544,21 meter di atas permukaan laut dengan daerah terendah berada di desa Candirejo Kecamatan Ungaran dan daerah tertinggi berada di Desa Batur Kecamatan Denpasar.  Walau sudah berkembang jadi wilayah modern Semarang tidak luput dari cerita mistis yang berada di tempat wisatanya loh…

Advertisement

Berikut beberapa tempat wisata di Semarang yang masih kental akan cerita mistis disekitarnya:

1. Lawang Sewu

Panorama Gunung Lawu (Foto: Dokumen TIMES Indonesia)

Lawang Sewu merupakan salah satu wisata paling populer di Semarang karena bangunannya merupakan peninggalan Belanda di masa penjajahan. Mulanya, bangunan ini dijadikan sebagai kantor pos namun pada masa penjajahan Jepang Lawang Sewu dijadikan sebagai penjara dan tempat penyiksaan para tahanan Jepang, seperti warga Belanda maupun warga lokal.

Hal ini menyisakan kisah mistis di lokasi tersebut. Terdapat sebuah lorong penjara bawah tanah yang menjadi saksi bisu penyiksaan pada masa penjajahan Jepang, yang mana banyak wisatawan yang mengatakan bahwa mereka kerap kali melihat sosok penampakan pada beberapa sisi Lawang Sewu.

Sosok penampakan yang kerap kali memunculkan diri ialah noni Belanda, tentara, pocong, hingga genderuwo. Selain itu Lawang Sewu juga dijadikan sebagai lokasi syuting film horor Kuntilanak pada tahun 2007 yang menambah sensasi mistis pada lokasi tempat tersebut.

2. Benteng Fort Willem I Ambarawa

Benteng Pendem merupakan salah satu bangunan peninggalan Belanda yang berada di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Berlokasi di dekat Museum Kereta Api Ambarawa, bangunan ini dibangun pada tahun 1834 dan selesai pada tahun 1845. Benteng ini menjadi saksi bisu betapa Ambarawa dulunya dijadikan basis militer pertahanan logistik atau sekedar kota penghubung bagi kepentingan Belanda.

Hal ini dikarenakan secara geografis letaknya memang sangat strategis yaitu berada di jalur pertemuan antara Semarang, Magelang dan Salatiga. Bangunan ini pada masa penjajahan Belanda dijadikan sebagai gudang logistik lalu berubah alih fungsi menjadi penjara saat masih penjajahan Jepang.

Terdapat banyak cerita mistis mengenai lokasi ini yang konon katanya banyak penampakan hantu terbang di sekitar lokasi Benteng Pendem ini.

Sekarang bangunan Benteng Pendem Ambarawa masih digunakan sebagai Lembaga Pemasyarakatan 2A Ambarawa, rumah dinas sipir dan tentara sekaligus wisata bersejarah di Semarang.

3. Gunung Ungaran

Panorama Gunung Ungaran (Foto: pinhome)

Gunung yang terletak di Kabupaten Semarang ini merupakan salah satu gunung berapi yang dikenal sebagai kawasan ramai pendakian dan kerap menjadi destinasi bagi pendaki.  Kawasan Gunung Ungaran dikelilingi oleh Kota Ambarawa, Kota Semarang, Laut Jawa, Kota Ungaran, dan Candi Songo. Gunung Ungaran memiliki ketinggian 2050 meter di atas permukaan laut sehingga ketinggian tersebut menarik perhatian para pendaki untuk bisa menaklukannya. Bahkan Gunung stratovolcano ini sangat cocok bagi pemula yang mulai menggeluti hobi mendaki.

Gunung Ungaran memiliki berbagai cerita mistis dan mitos, seperti beberapa cerita para pendaki yang pernah melihat sosok Macan Kumbang yang misterius dengan badan hitam dan mata hijau yang menyala.

Macan kumbang misterius tersebut menghuni hutan di dekat kuburan tua di perkebunan kopi. Namun macan tersebut hanya menampakkan diri kepada para korbannya.

Kesaksian para pendaki yang mengalami kejadian tersebut, setelah pendaki menutup mata selama 15 detik macam itu menghilang. Sampai saat ini belum ada penjelasan resmi apakah hewan tersebut memang Macan kumbang yang tinggal di Gunung Ungaran atau memang hewan jadi-jadian. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.