Lonjakan Pengunjung Sumber Mata Air Tirta Ageng Probolinggo Saat Musim Kemarau
TIMESINDONESIA, OROBOLINGGO – Musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan cuaca panas, membuat banyak orang merasa gerah. Oleh karena itu, mereka memilih untuk berendam di air dingin atau mengunjungi tempat yang sejuk untuk merasa lebih nyaman.
Salah satu tujuan favorit, Sumber Mata Air Tirta Ageng di Desa Lumbang, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Advertisement
Tercatat dalam tiga bulan terakhir, jumlah pengunjung yang memasuki lokasi ini mengalami peningkatan tiga kali lipat. Awalnya hanya kurang dari 50 pengunjung, kini rata-rata mencapai 175 hingga 200 pengunjung setiap akhir pekan.
Ketua LMDH Desa Lumbang, Asmun, menjelaskan bahwa sumber mata air di desanya selalu menarik minat penduduk lokal dan pengunjung dari luar. Namun, peningkatan signifikan terjadi sejak bulan Agustus, seiring dengan musim kering yang berlangsung hingga sekarang.
Menurut Asmun, cuaca panas yang menyertai musim kemarau panjang membuat minat masyarakat untuk bermain dan berendam di Sumber Tirta Ageng semakin meningkat.
"Sebelumnya, biasanya hanya warga lokal yang datang ke sini untuk mandi, mencuci pakaian, dan kendaraan. Tapi dengan masuknya musim kering yang berkepanjangan, jumlah pengunjung yang mandi di sini meningkat. Salah satu faktornya, rasa gerah akibat panasnya cuaca, sehingga mereka mencari tempat yang sejuk untuk bermain air dan mandi," kata Asmun saat ditemui, Minggu (29/10/2023).
Tak hanya orang dewasa, dua pekan sebelumnya, anak-anak dari Sekolah Dasar (SD) dan Taman Kanak-Kanak (TK) di Bangil-Pasuruan juga datang ke lokasi melakukan studi wisata serta bermain air di sumber mata air tersebut.
Sementara itu, Rizanullah, remaja setempat, mengaku senang berlama-lama di sumber mata air tersebut. Bahkan, hampir setiap hari, ia dan teman-temannya berkumpul di sini untuk bermain air.
"Saya sering bermain dan mandi di sini, bahkan hampir setiap hari. Biasanya ke sini sore hari. Namun karena cuaca panas, kami datang lebih awal. Mulai dari siang sampai sore bareng teman-teman lainnya," ungkap remaja usia 17 tahun itu.
Agus, remaja 12 tahun juga warga sekitar, memiliki cara unik menikmati sumber mata air ini. Dengan bermodalkan ban dalam bekas, ia tidur santai di atas air sembari menikmati makanan ringan yang dibelinya.
"Dibandingkan bermain di tempat lain, saat cuaca panas seperti ini, lebih enak bermain air atau tiduran di atas air dengan menggunakan ban dalam bekas," tutupnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Muhammad Iqbal |
Publisher | : Rizal Dani |