Pembukaan Jembatan Kaca Bromo Tunggu PKS, Pemkab Probolinggo Siapkan Rp1,4 Miliar untuk Terminal Seruni Point
TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Wisatawan yang penasaran dengan penampakan Jembatan Kaca Seruni Point Bromo harus lebih bersabar. Proses pembukaan operasional wisata adrenaline yang kabarnya akan dibuka awal tahun ini, belum ada kabar lanjutan.
Pemkab Probolinggo, Jatim, masih menunggu Perjanjian Kerjasama atau PKS dengan pihak ketiga. Dalam PKS tersebut harus tertuang secara detail mengenai pengelolaannya.
Advertisement
Sebab, Kementerian PUPR menyerahkan wisata adrenaline ini kepada dua pihak: Pemkab Probolinggo untuk Terminal Seruni Point, dan pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru atau TNBTS untuk Jembatan Kaca Seruni Point Bromo serta pintu keluarnya.
Plt Kadis Porapar Kabupaten Probolinggo, Bambang Heri Wahyudi mengatakan, pada Jumat (12/1/2024) lalu, penandatanganan Berita Acara Serah Terima Operasional (BASTO) oleh Kementerian PUPR kepada Pemkab Probolinggo untuk Terminal Seruni Point sudah dilakukan.
Sehingga, meskipun infrastrukturnya masih menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR, namun perawatannya sudah menjadi tanggung jawab Pemkab Probolinggo.
"Untuk perawatannya pada tahun ini Pemkab Probolinggo mengalokasikan Rp 1,4 miliar," ujar Yudi.
Kemudian, Pemkab Probolinggo masih menunggu proses penandatanganan Berita Acara Serah Terima Operasional (BASTO) untuk jembatan kaca dan pintu keluar oleh Kementerian PUPR kepada BB TNBTS.
Setelah BASTO selesai, maka selanjutnya Pemkab Probolinggo dan BB TNBTS akan menggandeng pihak ketiga untuk pengelolaannya, dengan disertai perjanjian kerjasama (PKS) yang detail.
"Harapannya, untuk pengelolaanya dari pihak ketiga, baik Terminal Seruni Point dan Jembatan Kaca serta pintu keluarnya dikelola oleh Perusahaan yang sama. Atau satu perusahaan dengan PKS yang detail," ucap Yudi.
Kemudian, sesuai saran PJ Bupati, pihak Pemkab Probolinggo beserta OPD terkait dan BB TNBTS membuat panitia kecil.
Adanya panitia kecil ini nantinya akan mengurus beberapa hal, seperti pengaturan arus lalu lintas yang harus direkayasa.
"Jangan sampai nanti terjadi kemacetan. Sehingga, wisatawan yang datang kesulitan termasuk warga lokal yang hendak melintas baik pada saat panen dan lainnya juga kesulitan. Jadi ini perlu komunikasi dengan Dishub," terang Yudi.
Yudi menegaskan jika pembukaan Jembatan Kaca Seruni Point Bromo masih belum diketahui secara pasti. "Masih belum ada pembahasan mengenai target kapan akan dibukanya," tutup Yudi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Muhammad Iqbal |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |