Wisata

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Simbol Persahabatan dan Harmoni Budaya

Senin, 01 April 2024 - 14:35 | 62.62k
Masjid Syekh Zayed Solo. (FOTO: Kemenag RI)
Masjid Syekh Zayed Solo. (FOTO: Kemenag RI)

TIMESINDONESIA, SURAKARTAMasjid Raya Sheikh Zayed Solo, yang terletak di Jl. Ahmad Yani No.128 Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah, bukan hanya sebuah monumen keagamaan yang megah, tetapi juga menjadi lambang persahabatan dan toleransi lintas budaya.

Menurut Wakil Direktur Operasional Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Bagus Sigit Setiawan, masjid ini dibangun atas kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA), dengan prinsip bahwa keberagaman budaya dan agama dapat bersatu.

Advertisement

"Masjid Raya Sheikh Zayed Solo menjadi titik pertemuan bagi orang-orang dari berbagai latar belakang, menciptakan dialog dan pemahaman lintas budaya dan agama," ujarnya saat Talkshow Bedah Buku 9 Jam Faham Bahasa Arab Al-Qur’an di pelataran masjid.

Bagus menambahkan bahwa perpustakaan masjid ini rutin menggelar kajian relasi agama dan budaya, melibatkan berbagai stakeholder dari berbagai kalangan, termasuk lintas agama.

Dalam konteks arsitektur, masjid ini menjadi bukti nyata bahwa keindahan spiritual dan kekayaan budaya dapat bersatu dalam satu tempat. Bangunan berukuran 8.000 meter persegi ini, merupakan replika dari Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA, namun juga menerapkan arsitektur lokal, seperti lantai utama dengan ukiran batiknya.

Sebagai destinasi wisata religi, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo telah menjadi daya tarik bagi wisatawan dari seluruh dunia. Dengan keindahan arsitektur dan keragaman budaya yang tercermin dalam bangunan ini, masjid ini mampu menampung hingga 15 ribu jamaah secara keseluruhan.

Tidak hanya sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menyediakan fasilitas yang ramah bagi difabel, anak-anak, dan ibu hamil, serta mengadopsi teknologi untuk memperluas pelayanan, seperti penggunaan lift untuk aksesibilitas yang lebih baik.

Selain itu, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo berhasil bernegosiasi dengan Pemerintah UEA untuk pengadaan kotak infak QRIS, sebagai layanan kepada jamaah yang ingin bersedekah secara konvensional dan digital.

Dengan inovasi-inovasi tersebut, diharapkan masjid ini tidak hanya menjadi teladan dalam keberagaman dan toleransi, tetapi juga dalam pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan pelayanan kepada umat.

Menurut Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solo, sepanjang tahun 2023, jumlah kunjungan wisatawan ke Masjid Raya Sheikh Zayed Solo mencapai lebih dari tiga juta orang, berkontribusi paling tinggi di sektor pariwisata. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES