Jembatan Gantung Gubrih Instagramable, Ada Bukit Bercinta di Atas Awan

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Jembatan gantung yang menghubungkan dua dusun di Desa Gubrih Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso viral di media sosial. Jembatan ini banyak dikunjungi anak muda untuk sekadar berpose dan swafoto.
Selain ikonik, di sekitar jembatan gantung yang menjadi akses ke lahan pertanian warga itu juga terdapat pemandangan alam yang indah dan asri.
Advertisement
Pengunjung dapat menghirup udara segar karena jembatan tersebut berada di kaki pegunungan. Selain itu juga terdapat hutan, lahan milik warga dan hamparan sungai di bawah jembatan.
Panjang jembatan gantung tersebut sekitar 21 meter dengan lebar 1,5 meter. Jembatan ini bisa dilalui pejalan kaki dan kendaraan roda dua.
Kepala Desa Gubrih, Abd Bari menjelaskan, renovasi dilakukan lantaran jembatan tersebut sudah lama tidak diperbaiki dan tidak layak digunakan.
Pemerintah desa kemudian menganggarkan melalui dana desa tahap I tahun 2024 dengan besaran Rp60 juta. “Tahun ini dilaksanakan, dan memang usulan warga juga,” kata dia saat dikonfirmasi, Kamis (30/5/2024).
Jembatan gantung tersebut merupakan akses yang menghubungkan Dusun Krajan dan Dusun Batu Putih. Dulu jembatan ini juga merupakan akses utama menuju lahan warga sebelum ada pembukaan jalan baru.
Meskipun sudah ada akses jalan baru, tetapi ada potensi destinasi wisata di sana. Jembatan itu juga masih dimanfaatkan untuk akses ke lahan pertanian. Oleh karena itu, pihaknya merenovasi jembatan tersebut. “Jembatan itu di sekitarnya kan sungai,” imbuh dia.
Bahkan pria yang akrab dipanggil Cak Bari ini berinisiatif untuk membangun destinasi wisata glamping di sekitar area jembatan.
"Saat ini saja sudah menarik banyak perhatian warga terutama muda mudi. Apalagi didukung destinasi wisata. Mudah-mudahan tahun depan bisa dibangun wisata glamping,” terang kepala desa kelahiran 5 Oktober 1972 ini.
Cak Bari juga mengaku kaget, ternyata banyak warga luar yang datang ke sana. Tidak hanya itu, teman-temanya yang ada di Madura memberi tahu bahwa jembatan gantung tersebut viral di beberapa platform media sosial.
Jembatan tersebut juga menjadi akses menuju Bukit Bercinta di Atas Awan. Penamaan bukit itu diberikan oleh warga, lantaran berada di posisi paling puncak. Dari atas bukit itu, pengunjung juga bisa melihat perumahan warga di Kecamatan Wringin dan bisa melihat Kabupaten Situbondo dari ketinggian. “Karena bukit itu berbatasan dengan Situbondo,” terang Cak Bari.
Namun Cak Bari mengimbau agar warga yang melintasi Jembatan gantung tersebut memperhatikan keamanan dan tidak melebihi kapasitas kekuatan jembatan. “Warga yang membawa muatan yang terlalu berat jangan lewat sana,” imbau dia. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |