Perdana di Bali, Nuanu Hadirkan Taman Multimedia Aurora Park

TIMESINDONESIA, BALI – Inovasi terbaru Nuanu dalam mengembangkan wilayah kreatif seluas 44 hektar di Tabanan dengan menghadirkan taman multimedia luar ruangan pertama di Bali yang mengintegrasikan teknologi AI.
Inovasi tersebut adalah Aurora Park, sebuah kawasan hutan yang mengajak pengunjung untuk meresapi perjalanan dalam balutan cahaya dan kreativitas sehingga menghadirkan pengalaman mendalam yang tak terlupakan, gabungan seni, alam, dan teknologi.
Advertisement
Berkolaborasi dengan Delivered yaitu perusahaan produksi multimedia terkemuka, Nuanu dengan bangga menghadirkan Aurora Park.
Sergey Solonin, pendiri Nuanu menyebut bahwa di Aurora Park nantinya pengunjung akan menyaksikan atraksi yang menawarkan perjalanan audiovisual inovatif yang menampilkan instalasi seni interaktif di sepanjang bantaran sungai di belantara Nuanu.
"Jalur sepanjang satu kilometer ini memberikan pengalaman unik kepada pengunjung melalui delapan instalasi seni yang secara permanen ditempatkan di jalur tersebut dengan permainan cahaya dan interpretasinya, melibatkan pengunjung dalam petualangan pribadi yang menggugah emosi, " jabarnya.
Pengunjung dapat mengakses taman ini setiap hari mulai pukul 19.00 saat Nuanu dibuka untuk umum pada bulan Agustus mendatang dan selama acara-acara besar seperti Suara Festival dan Coinfest yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini.
“Di Nuanu, kami berupaya untuk melibatkan pengunjung dari penonton pasif menjadi peserta aktif melalui pengalaman yang kami tawarkan. Di Aurora Park, kami ingin setiap yang datang merasakan hubungan pribadi dengan seni, alam, dan teknologi yang memberi definisi khusus terhadap tempat ini. Lewat keterlibatan mendalam dengan elemen-elemen ini, kami berharap dapat memberi inspirasi dan rasa kagum yang akan terus dirasakan oleh pengunjung bahkan setelah lama pergi meninggalkan tempat ini,” beber Sergey.
Perjalanan Cahaya dan Kreativitas yang Futuristik
Aurora Park menawarkan pengalaman paling mutakhir di industri multimedia dan menegaskan komitmen Nuanu dalam meningkatkan kualitas infrastruktur bagi pejalan kaki serta memperluas ruang publik bagi pengunjung.
Taman ini merupakan sebuah area imersif luar ruangan permanen di Nuanu dengan 8 instalasi interaktif unik yang tersebar di lokasi seluas 5.000 meter persegi.
Selain kedelapan instalasi tersebut, di sepanjang jalur, taman ini juga menampilkan karya seni yang diciptakan oleh para pengrajin lokal dari Nuanu Art Village.
Pada siang hari, karya-karya tersebut berfungsi sebagai objek seni futuristik, dan pada malam hari, semuanya seolah menjadi objek hidup.
Nama Aurora Park juga dimaksudkan untuk merayakan kehadiran AI yang bernama Aurora milik Nuanu, yang juga membantu merencanakan pengembangan taman ini.
Selain itu, Nuanu juga bekerjasama dengan Suka Rental yang berkontribusi secara signifikan dengan menciptakan 800 meter lanskap cahaya imersif, yang semakin meningkatkan daya tarik taman ini.
Anastasiia Filatova selaku Co-Founder & CEO, Delivered mengatakan bahwa mengerjakan proyek Aurora Park selama 9 bulan terakhir di Nuanu telah menjadi perjalanan yang benar-benar transformatif bagi dia dan tim.
"Tujuan kami adalah untuk mendorong batasan teknologi dan seni dengan menciptakan instalasi lokasi khusus di dalam hutan alami kota kreatif ini. Kami tidak sabar menunggu pengunjung untuk merasakan perpaduan unik inovasi dan alam yang memberi arti terhadap Aurora Park.” ujarnya.
Instalasi Interaktif: Pengalaman yang Unik
Aurora Park menampilkan delapan instalasi unik dimana masing-masingnya menawarkan proyeksi cahaya dan suara yang khas.
Instalasi pertama yaitu Gate dimana Cahaya menembus langit malam saat pengunjung melewati pintu masuk, menciptakan gerbang visual yang spektakuler.
Kemudian Penjor yang merupakan rumpun bambu dengan tulisan berlampu menceritakan kisah, melibatkan pengunjung dengan pola cahaya yang berubah.
Sundial menjadi Instalasi cahaya spiral yang secara artistik menampilkan perjalanan waktu, elemen kunci dari identitas Nuanu disusul Instalasi yang disebut Bahasa Pillar yaitu. Sebuah pilar yang memproyeksikan puisi dalam aksara Indonesia, menambahkan dimensi budaya dan sastra.
Instalasi Cone Ada dengan Proyeksi cahaya dan pantulan di permukaan sungai, diaktifkan oleh pengunjung saat melewati jembatan sehingga menciptakan efek riak dinamis di permukaan air.
Keunikan lainnya yaitu Wishes Circle berupa Enam cermin interaktif yang mensimulasikan gerakan musik poliritmik di permukaan reflektif.
Tak jauh dari Wishes Circle, terdapat Helix Root yang terbuat dari anyaman rotan dengan sinar interaktif menggunakan tentakel LED, mewakili sifat bawaan yang dimiliki oleh bumi, bintang, dan manusia.
Terakhir yaitu Instalasi Crystal Oasis dari Patung batu interaktif di mana pengunjung merasakan sensasi berada di pangkuan Ibu Pertiwi, dibalut cahaya warna-warni.
Menggabungkan Seni, Alam, dan Teknologi
Selain kurasi multimedia yang dilakukan oleh Delivered, di Aurora Park juga terdapat Taman Jepang, sebuah oase yang tenang yang dirancang untuk membangkitkan kedamaian dan ketenangan.
Taman ini menampilkan flora yang ditata dengan cermat oleh Nature Team Nuanu. Jalur berliku membawa pengunjung melalui lanskap subur yang dihiasi rumpun bambu yang anggun dan pohon-pohon yang berbisik, menciptakan suasana harmonis yang menyatu dengan instalasi seni interaktif, tempat yang sempurna untuk kontemplasi dan relaksasi.
Taman ini juga menghadirkan Alpaca Farm dengan 12 ekor alpaca yang menambah elemen menyenangkan dan unik pada pengalaman pengunjung yang memadukan edukasi, rekreasi, dan keterhubungan dengan alam.
“Tonggak ini memperkuat kehadiran Nuanu sebagai entitas yang mendukung seni dan inovasi yang diperkaya oleh teknologi mutakhir, menawarkan kepada pengunjung pengalaman yang tak ada duanya” kata Prada, Kepala Brand dan Komunikasi di Nuanu.
Selain Aurora Park, Nuanu telah berkolaborasi dengan Delivered dalam beberapa proyek inovatif lainnya yang merupakan bagian dari kota kreatif ini.
Salah satu kolaborasi yang menonjol adalah proyeksi video pada patung Earth Sentinels yang diciptakan oleh seniman Afrika Selatan Daniel Popper, yang kini telah menjadi landmark ikonik di Nuanu.
Patung ini dirayakan karena keagungan artistiknya dan pesan mendalam yang disampaikan sebagai pengingat hubungan manusia dengan alam.
Saat ini, Delivered juga sedang menyelesaikan proyeksi pencahayaan dengan teknologi AI serupa untuk THK Tower, sebuah mercusuar yang dirancang oleh arsitek Perancis terkenal Arthur Mamou-Mani.
Menara yang akan diluncurkan pada September 2024 ini akan menjadi bagian integral dari lanskap kota Nuanu, melambangkan keterhubungan seni, teknologi, dan kesadaran lingkungan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |