Wisata

TNBTS Larang Pendirian Tenda di Gunung Bromo, Termasuk di Mentigen Loh!

Jumat, 26 Juli 2024 - 18:12 | 57.34k
Wisatawan saat berkunjung ke Gunung Bromo. (Foto: Bromoday for TIMES Indonesia)
Wisatawan saat berkunjung ke Gunung Bromo. (Foto: Bromoday for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) secara resmi melarang pendirian tenda di seluruh kawasan Gunung Bromo.

Kebijakan ini diumumkan oleh Ketua Tim Data Evaluasi Kehumasan BB TNBTS, Hendra Wisantara, dengan berbagai pertimbangan.

Advertisement

Sebelumnya, area Mentigen masih diperbolehkan untuk mendirikan tenda. Namun, kondisi prasarana yang kurang memadai mendorong BB TNBTS untuk melarang kegiatan berkemah di seluruh kawasan Gunung Bromo. 

"Ada beberapa faktor, di antaranya sarana prasana yang belum memadai untuk berkemah,” ujar Hendra, Jumat (26/07/2024) siang.

Menurutnya, adanya sampah yang menumpuk meliputi kemasan plastik yang tidak bisa didaur ulang, sisa makanan, bahkan kotoran manusia di lokasi yang tidak semestinya juga jadi pertimbangan.

Dengan demikian, Hendra menegaskan, pendirian tenda tidak diperkenankan hingga batas waktu yang belum ditentukan.

"Kami sudah memasang sejumlah imbauan agar wisatawan tidak berkemah di kawasan BB TNBTS," tambahnya.

Larangan ini juga merupakan upaya untuk mencegah kebakaran hutan yang sering terjadi akibat ulah manusia.

"Tahun lalu, kita tahu bagaimana dampaknya. Bahkan kebakaran susulan yang terjadi beberapa bulan lalu masih teringat jelas," kata Hendra.

Hendra berharap agar larangan ini ditaati oleh seluruh wisatawan yang datang. Jika ditemukan ada yang melanggar, pihaknya akan menindak tegas, termasuk meminta untuk segera membongkar tenda.

Senada dengan Hendra, Kepala Tata Usaha BB TNBTS, Septi, menambahkan, Taman Nasional dikelola berdasarkan zonasi dan prinsip 3P yakni Perlindungan, Pengawetan, dan Pemanfaatan secara lestari.

"Taman nasional boleh dimanfaatkan untuk kegiatan terbatas, salah satunya adalah wisata minat khusus,” kata Septi.

Namun, menurut Septi, hal ini harus mempertimbangkan agar tidak menyebabkan tekanan terhadap ekosistem serta menjaga keselamatan pengunjung.

Dengan demikian, larangan berkemah ini mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan semua pengunjung.

"Sampah bahkan sampai ada kotoran manusia tentunya menyebabkan ketidaknyamanan," tutup Septi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES