Jangan Lewatkan! Ini Kejutan Dieng Culture Festival 2024

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Sempat absen di tahun 2023, Dieng Culture Festival (DCF) tidak digelar lantaran ada penataan kawasan di Dataran Tinggi Dieng (DTD) Banjarnegara.Tahun ini kembali dihelat sejak Jumat - Minggu (23 - 25/8/2024).
Pembukaan dilakukan oleh Pj Bupati Banjarnegara pada Jumat (23/8/2024) dihadiri dari Kemenparekraf dan sejumlah pejabat Pemkab Banjarnegara. Sebelum pembukaan dikakukan aksi bersih kawasan Dieng oleh warga setempat.
Advertisement
DCF tahun ini bertemakan “back to the journey” akan menyajikan sejumlah atraksi berupa pertunjukan seni tradisi, sendratari, prosesi ritual pencukuran rambut 12 anak gimbal, kongkow budaya, hingga pertunjukan jazz atas awan.
Ketua Panitia DCF 2024 Alif Fauzi menjelaskan, khusus ritual jamasan dan pencukuran rambut gimbal akan dibagi dalam 2 (dua) sesi untuk kenyamanan pengunjung yang telah membeli paket Dieng Culture Festival tahun 2024.
“Tahun ini kami memutuskan untuk membuat dua sesi proses pencukuran untuk kenyamanan pengunjung dan kesakralan proses ritual pencukuran rambut gimbal," katanya seperti ditulis TIMES Indonesia, Sabtu (24/8/2024)
Pengunjung jelas Alif akan diatur berdasarkan tanda gelang dan ID (tanda peserta) DCF pada sesi pertama pada pukul 09.30-10,30, dilanjutkan dengan sesi kedua pada pukul 10.30-11.30.
Ia mengharapkan para peserta dan pemilik tiket DCF menjadi bagian dari festival ini. “Kami akan mengajak para peserta DCF untuk ikut merayakan Dieng Culture Festival dengan menjadi bagian dari festival ini, bukan sekedar sebagai penonton saja," sambung Alif.
Ijin Terbangkan Drone
Ada hal yang harus diperhatikan bagi wisatawan dalam kaitan mengabadikan momen DCF dengan menggunakan drone.
Berdasarkan aturan yang telah dirilis oleh panitia penyelenggara, penerbangan drone hanya diperbolehkan bagi yang telah mengantongi ijin dari otoritas sesuai dengan peraturan kementrian perhubungan.
Bagi pesawat drone yang tidak memenuhi ketentuan akan dipaksa turun menggunakan Drone Gun Tactical Jammer.
Hal lain yang perlu diperhatikan oleh para pengunjung adalah kondisi kesehatan harus dalam keadaan prima karena praktis pengunjung akan banyak berjalan kaki dari satu venue ke venue yang lain.
Apalagi saat malam hari, suhu dan hawa di Dieng biasanya sangat dingin, hingga 4 derajat celcius.
Untuk diketahui, panitia penyelenggara festival yang sebagian besar adalah warga desa di Dataran Tinggi Dieng (DTD) sedang mempersiapkan event kebudayaan yang diperkirakan akan dikunjungi lebih dari 100,000 ribu orang selama 3 hari festival berlangsung.
Venue festival berada di kompleks Candi Arjuna untuk acara seni tradisi dan ritual pencukuran rambut gimbal, sedangkan venue pagelaran sendratari dan jazz atas awan berada di lapangan Pandawa, Desa Dieng Kulon.
Pertunjukan musik bertajuk jazz atas awan dilangsungkan pada tanggal 24 Agustus 2024 yang berlangsung dalam 2 (dua) sesi pada pukul 15.00-17.00, dan 19.00-22.00 WIB.
"Jazz atas awan hanya berlangsung satu hari, kami juga tidak mengumumkan musisi dan artis yang akan manggung di jazz atas awan, seperti dulu. Biarkan itu menjadi kejutan bagi pengunjung Dieng Culture Festival.” Kata Budhi Hermanto inisiator Jazz Atas Awan didampingi oleh Ape Aprilia selaku tim kreatif dan Stage Manager Jazz Atas Awan di Dieng Banjarnegara. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sholihin Nur |