Wisata Mozaik Ramadan 2025

Langgar Merdeka Solo, Toko Ganja yang Berubah Fungsi menjadi Tempat Ibadah

Kamis, 06 Maret 2025 - 03:04 | 22.64k
Langgar Merdeka di Solo, Jateng. (FOTO: surakarta.go.id)
Langgar Merdeka di Solo, Jateng. (FOTO: surakarta.go.id)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTALanggar Merdeka menjadi destinasi wisata religi di Kota Solo. Terletak di kawasan Laweyan, langgar ini punya nilai historis yang menarik. 

Bernama Langgar Al Ikhlas atau disebut juga Langgar Merdeka karena yang memberi nama adalah Presiden Sukarno. Langgar itu memang selesai direnovasi pada tahun 1946 setahun setelah kemerdekaan. 

Advertisement

Pendapat lain menyebut penamaan Langgar Merdeka, karena bangunan ini dulunya bekas toko ganja, yang kemudian berubah fungsi menjadi tempat ibadah. 

Dikutip dari laman resmi Pemerintah Kota Solo, Langgar Merdeka awalnya memang toko ganja dan obat-obat candu lainnya. Bangunan itu didirikan dan dimiliki oleh warga keturunan Tionghoa. 

Pada bangunan tersebut terdapat tulisan 7-7.1877 yang merupakan penanda bangunan itu didirikan. 

Pada zaman itu, ganja dan obat candu lainnya masih legal, dan digunakan untuk pengobatan. Namun sayang banyak juga yang menyalahgunakan obat candu tersebut. 

Hingga akhirnya pada tahun 1942, bangunan yang terletak tepat di tikungan jalan itu dibeli oleh Imam Mashadi, waga Laweyan yang peduli dengan lingkungannya. Tak ingin lingkungan Laweyan makin terpuruk karena candu, maka toko yang memang sudah hampir bangkrut itu dibeli dan diubah fungsinya menjadi langgar atau tempat ibadah umat Muslim. 

Imam juga menerapkan konsep ekonomi syariah, karenanya lantai bawah digunakan untuk kios toko, sedangkan langgarnya di lantai dua. 

Sebagai langgar pada umumnya, Langgar Merdeka digunakan untuk ibadah salat 5 waktu dan mengaji. Langgar ini tidak digunakan untuk salat Jumat, karena terlalu kecil. 

Pada tahun 1949, pada masa Agresi Militer Belanda II, Langgar Merdeka berganti nama menjadi Langgar Al Ikhlas karena Belanda ingin segala hal tentang kemerdekaan Indonesia hilang. Namun masih banyak warga yang menyebut sebagai Langgar merdeka. Karena itulah hingga saat ini ada dua nama, Langgar Merdeka atau Langgar Al Ikhlas. 

Sejak tahun 2006, Langgar merdeka resmi dikelola oleh Yayasan Langgar Merdeka kampoeng Batik Laweyan. Yayasan yang beranggotakan warga laweyan dan sekitarnya ini bergotong royong mengelola, mengembangkan sekaligus melestarikan warisan budaya. 

Gimana, tertarik mengunjungi Langgar Merdeka di Laweyan Solo? (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES