Petirtaan Watugede, Jejak Pemandian Kerajaan Singosari yang Masih Mengalir Abadi

TIMESINDONESIA, MALANG – Selain Candi Singosari dan Candi Sumberawan, wilayah Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur juga terdapat situs bersejarah lain yang menyimpan jejak kejayaan masa lampau.

Situs tersebut bernama Petirtaan Watugede. Pemandian kuno ini diyakini sebagai tempat mandi keluarga kerajaan Singosari, termasuk sang permaisuri legendaris, Ken Dedes.

Advertisement

Terletak di Desa Watugede, petirtaan ini ditemukan oleh arkeolog Belanda pada tahun 1925. Kawasannya yang teduh dan dikelilingi pepohonan rindang membuat suasana terasa sejuk, berpadu dengan aliran air jernih yang keluar dari mulut arca dan tak pernah berhenti hingga kini.

Kolam utama di petirtaan ini berukuran sekitar 7 meter panjang dan 3 meter lebar. Di salah satu sudutnya, masih tersisa sebuah arca berbentuk garuda yang berdiri di bawah pohon besar yang disebut warga sekitar sebagai pohon elo.

Arca-arca lain yang dulunya menghiasi sisi-sisi kolam kini telah hilang. Adapun sebagian arca dipindahkan ke Museum Trowulan, Mojokerto, pada era 1970-an untuk keperluan pelestarian.

Meski sebagian ornamen telah raib, aura sakral dan keindahan situs ini masih terasa. Air dari mata air alami terus mengalir dari sela-sela batu, menjaga keberlangsungan kolam yang dahulu menjadi bagian dari ritual keluarga kerajaan.

Usai mandi, keluarga kerajaan konon melanjutkan perjalanan spiritual ke Candi Sumberawan yang terletak di sebelah barat petirtaan.

Saat ini, Petirtaan Watugede masih terjaga dengan baik dan terbuka untuk umum tanpa pungutan biaya masuk. Pengunjung cukup mengisi buku tamu. 

Bagi pencinta wisata sejarah, Petirtaan Watugede adalah tempat yang layak dikunjungi—bukan hanya untuk menyusuri sisa-sisa kejayaan Singosari, tetapi juga untuk merasakan kesegaran alami dan ketenangan yang langka di zaman modern. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.