Ngaji Budaya dan Sejarah Argopuro, Cara Bupati Probolinggo Wujudkan Wisata Budaya lewat Gus Waris

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pemerintah Kabupaten Probolinggo menggelar acara "Ngaji Budaya dan Historical Hyang Argopuro" dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Probolinggo (Harjakabpro) di Pendapa Kabupaten, Jumat (9/5/2025). Acara ini menjadi penanda komitmen kuat Pemkab Probolinggo dalam mewujudkan visi SAE Seni Budaya melalui program unggulan Gus Waris (Gugus Penguatan Seni Budaya dan Warisan Adat).
Bupati Probolinggo Gus Haris menegaskan pentingnya budaya dan sejarah sebagai arah strategis pengembangan wisata masa depan.
Advertisement
"Culture and history is next tourism. Ada wellness tourism di situ. Ini yang penting kita cermati dan jadi perhatian bersama,” ujarnya.
Gus Haris menyoroti potensi wisata 3B yang menjadi kebanggaan Probolinggo: Bromo dengan panorama pegunungan dan jembatan kaca, Bremi dengan tujuh danau alami, serta Bentar yang menyuguhkan wisata laut, termasuk Pulau Gili Ketapang dan kehadiran ikan paus tutul.
"Dan masih banyak potensi wisata laut yang berpeluang besar untuk dikembangkan," tambahnya.
Sebagai langkah lanjutan, Pemkab berencana menggelar Festival 7 Ranu pada November mendatang. Festival ini akan menggali sejarah dan ekosistem dari danau-danau di Bremi melalui kajian ilmiah bersama pakar sejarah, termasuk Prof Ismail Lutfi dari UM, serta para pegiat budaya seperti komunitas Bremi Heritage.
“Kalau bisa dibukukan, ini akan jadi warisan literasi yang kaya bagi generasi muda,” ucap Gus Haris.
Lebih jauh, Gus Haris juga mendorong pemanfaatan teknologi untuk mendukung upaya pelestarian budaya. “Sekarang era AI, kita bisa gunakan teknologi untuk mendokumentasikan dan menyebarkan nilai-nilai sejarah itu,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikdaya) Dwijoko Nurjayadi mengungkapkan bahwa sejarah budaya asli Probolinggo akan masuk ke kurikulum muatan lokal. Untuk mewujudkannya, Dikdaya akan melibatkan akademisi dan komunitas pelestari budaya lokal.
Dengan pendekatan berbasis riset, kolaborasi, dan teknologi, Probolinggo kian serius menjadikan budaya sebagai jantung pembangunan wisata berkelanjutan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rifky Rezfany |