TIMESINDONESIA, PANGANDARAN – Hasil budidaya ikan keramba jaring apung yang terdapat di pantai timur Kabupaten Pangandaran tembus ekspor ke beberapa Negara.
Ikan hasil budidaya pada keramba jaring apung tersebut tembus ekspor ke Negara China, Singapura, Malaysia dan Hongkong.
Seorang pengelola budidaya ikan pada keramba jaring apung Hamami mengatakan, usaha tersebut sangat menjanjikan karena memiliki pasar yang jelas.
"Ikan laut yang dibudidaya adalah jenis ikan kerapu tikus, cantrang dan cobia," kata Hamami, Senin (17/10/2022).
Selain jenis ikan kerapu tikus, cantrang, dan cobia juga ada jenis ikan bawal bintang dan juga baramundi.
"Jenis ikan diatas yang sudah biasa dibudidaya oleh nelayan pembudidaya di Kabupaten Pangandaran," tambah Hamami.
Cara pemberian pakan juga sangat mudah karena bisa menggunakan ikan rucah atau ikan hasil tangkapan nelayan yang tidak memiliki nilai jual.
"Kadang kami menggunakan pakan buatan pabrik, tergantung kondisi dan situasi," jelas Hamami.
Untuk pakan ikan rucah biasanya membeli borongan seharga Rp2000 dari nelayan setempat.
Pakan pabrikan yang biasa digunakan adalah jenis megami karena mudah disantap ikan yang berada pada keramba jaring apung.
"Pada musim panen, ikan yang dibudidaya pada keramba jaring apung menghasilkan 2 kwintal," papar Hamami.
Pembudidaya di Pangandaran sudah memiliki jalur tersendiri dalam memasarkan ikan hasil budidaya keramba jaring apung.
"Permintaan warga lokal tergolong rendah, namun permintaan dari pabrikan dan pelaku ekspor sangat tinggi," tegas Hamami.
Negara China, Singapura dan Malaysia menjadi tujuan utama ekspor ikan kerapu, ikan kerapu juga banyak diminati juga oleh Negara Hongkong untuk olahan makanan di restoran.
Keramba jaring apung yang ada di Pangandaran merupakan salah satu program Pemerintah dengan tujuan nelayan diharapkan tidak hanya menangkap ikan, tapi juga melakukan budi daya dengan kapasitas industri.
Lokasi keramba jaring apung di Pangandaran merupakan salah satu program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada tahun 2018 silam.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) waktu itu menggelontorkan anggaran Rp131 Miliar untuk membangun keramba jaring apung di Pangandaran, Aceh dan Jepara.
Penggunaan anggaran Rp131 Miliar itu untuk pengadaan keramba jaring apung, feed barge atau gudang pakan dan ruang kontrol, kapal kerja, sistem pemberian pakan terintegrasi, sistem pemantauan KJA, dan rubber boat.
Peralatan keramba jaring apung tersebut merupakan buatan Negara Norwegia dan telah menjadi acuan Internasional. (*)
Pewarta | : Syamsul Ma'arif (MG-340) |
Editor | : Deasy Mayasari |
Pemkab Malang Siapkan Anggaran Porprov IX Jatim Rp19 Miliar
BPBD Jatim Tetapkan Kawasan Mengare Gresik Jadi Desa Tangguh Bencana
Menag RI Ucapkan Selamat kepada Paus Leo XIV
Polres Gresik Periksa Saksi Kasus Kecelakaan Kereta Api yang Tewaskan Asisten Masinis
Wabup Jombang Apresiasi Langkah PKB Gelar Sarasehan Pembangunan Regional Daerah
Sejumlah ASN di Bondowoso Urus Berkas Daftar Selter Sekda
Perkuat Perdagangan, Bank Jatim Siap Buka Cabang di Balikpapan
Ittiba' Rasulullah SAW
Transformasi Organisasi Berbasis AI, Business Wisdom Institute Perkuat Peran Strategis HR
Percepat Swasembada Gula, Bank Jatim Dukung Peluncuran KURsus Petani Tebu