TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Petik Laut sudah menjadi tradisi yang dinanti-nanti oleh nelayan atau masyarakat pesisir pada tiap satu Suro, tak terkecuali di Pantai Lampon, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.
Tradisi ini adalah simbol wujud syukur atas limpahan hasil laut yang mereka dapatkan selama satu tahun. Sehingga dihari pelaksanaannya, masyarakat sekitar tumplek blek di lokasi pelaksanaan yaitu Pantai Lampon.
Ketua Panitia tradisi petik laut Lampon, Suharsono, mengatakan tradisi ini merupakan bentuk gotong royong para nelayan. Ritual dimulai sejak satu hari sebelum pelaksanaan. Warga gotong royong bersih-bersih pantai yang berlanjut dengan menggelar doa bersama.
"Kami bersyukur bisa melaksanakan tradisi ini dengan lancar dan meriah. Ini semua berkat kerjasama dan kekompakan nelayan Lampon yang saling membantu dan bahu-membahu menyiapkan acara ini," ujar Suharsono.
Tradisi petik laut Lampon sudah dilakukan sejak tahun 1927 atau 96 tahun lalu. Ritual ini digelar setahun sekali tiap tanggal 1 Suro penanggalan Jawa. Dalam ritual ini, masyarakat nelayan membawa sesaji hasil bumi ke tengah laut menggunakan perahu. Sesaji tersebut kemudian dilarung.
Ribuan masyarakat riuh dan antusias merayakan petik laut Lampon. Mereka berbondong-bondong menuju pantai untuk menyaksikan prosesi ritual. Suasana khidmat terasa saat nelayan bersama-sama melepas sesaji ke laut.
"Harapannya agar para nelayan diberikan keberkahan dan keselamatan dalam mencari rezeki. Selalu dilindungi Allah Yang Maha Kuasa," kata Suharsono.
Tak hanya ritual larung sesaji, tradisi ini juga menghadirkan berbagai hiburan rakyat seperti pagelaran wayang kulit semalam suntuk dan kesenian menarik lainnya. Para pelaku UMKM di sekitar lokasi pun ikut kecipratan berkah dengan adanya keramaian pengunjung.
“Pagelaran kesenian ini bertujuan untuk menghibur masyarakat nelayan yang sudah bekerja keras sepanjang tahun. Petik laut juga menjadi sarana silaturahmi dan kebersamaan antara masyarakat nelayan Lampon,” ujar Suharsono.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang hadir langsung pada acara tersebut, mengapresiasi kebersamaan masyarakat dalam petik laut ini.
"Petik laut Lampon adalah bentuk pelestarian tradisi dan budaya lokal yang harus kita jaga dan lestarikan. Saya berharap tradisi ini bisa terjaga dan terus berlangsung dari generasi ke generasi," kata Ipuk.
Hadir dalam kegiatan tersebut Komandan Pusat Latihan Pertempuran Marinir (Danpuslatpurmar) 7 Lampon, Mayor Agus Fauz, serta Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol AKBP Deddy Foury Millewa. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Dua Bocah Meninggal Tenggelam di Wisata Air Terjun Bidadari Probolinggo
Lepas Keberangkatan 600 Jemaah Haji, Ini Pesan Bupati Bondowoso
Jelang Puncak Perayaan Waisak, Para Biksu Ambil Air Berkah di Umbul Jumprit Temanggung
Jamu Real Madrid di El Clasico, Hansi Flick Ingin Barcelona Tampil Dominan
Aksi Suporter di Laga Versus Bahrain Bikin PSSI Kena Sanksi FIFA
Resmi Dilantik, DMI Gresik Siap Optimalkan Pemberdayaan Masjid dan Perkuat Layanan Mualaf
Pesan Gus Nasrul di Masjid Agung Jepara: Indonesia Sedang Darurat Introspeksi Diri
Kemenag: Layanan Bus Shalawat Gratis, Jemaah Haji Diimbau Tak Beri Tip
Jemaah Haji Kota Banjar, Tertua 99 Tahun dan Termuda 18 Tahun
Polres Magetan Ungkap 3 Kasus Premanisme, Warga Diminta Tidak Takut Melapor