TIMESINDONESIA, AMBON – Secara filosofis, Orlapey adalah tarian pergaulan, sebagai wujud keterbukaan menyambut tamu atau siapa saja yang datang.
Hal tersebut disampaikan Syaiful Indra Patta, Kepala Badan Penghubung Provinsi Maluku sebagai perwakilan Provinsi Maluku di salah satu stasiun TV Nasional pada program khusus "Bunga Khatulistiwa" dengan tema "Pengaruh Budaya Asing Dalam Kesenian Indonesia," Jumat (7/7/2023) di Jakarta.
Patta menjelaskan bahwa akulturasi budaya Portugis dalam kesenian di Ambon dan Maluku pada umumnya, terutama dalam tarian kesenian Orlapey dipentaskan dalam menyambut tamu kehormatan.
"Menurut literatur, tarian ini dilakukan dalan menyambut pembesar Portugis yang datang ke Ambon," ungkapnya.
Konon Orlapey dipopulerkan oleh tentara-tentara Portugis dalam pesta-pesta rakyat, sehingga disaksikan warga Ambon. Kemudian dikembangkan secara turun-temurun dalam tradisi seni tari di Maluku.
Orlapey biasanya ditarikan berpasangan perempuan dan laki-laki, sehingga memiliki angka genap, lazimnya 8 penari.
Gerakan khas tarian Orlapey adalah formasi kaki menyilang, yang dipentaskan secara berpasangan.
Selain Orlapey, ada juga tarian Katrejie, yang juga merupakan akulturasi budaya asing. Kedua tarian ini masih tetap lestari dalam tradisi kesenian masyarakat Maluku.
Patta berharap, kepada masyarakat Maluku untuk selalu memiliki rasa bangga dan perlu terus kita lestarikan seni dan budaya orang Maluku melalui berbagai event baik lokal, nasional maupun internasional sehingga dapat menarik semakin banyak orang datang ke Ambon dan Maluku, agar bisa menyaksikan panorama alam dan pertunjukan seninya di Maluku.
Patta menyampaikan apresiasi yang tinggi dari Gubernur Maluku, Murad Ismail kepada salah satu stasiun TV Nasional yang telah memberikan kesempatan Orlapey dan kesenian Maluku dipentaskan dan dibahas dalam program "Bunga Khatulistiwa", sehingga lebih memperkenalkan lagi budaya Maluku kepada khalayak, tutupnya.(*)
Pewarta | : Ade Chandra Lattan |
Editor | : Faizal R Arief |
Kemenag Perketat Perlindungan Jemaah Haji Khusus, Asuransi dan Rumah Sakit Tak Boleh Sekadar Formalitas
Wafat Saat Tiba di Tanah Suci, Jemaah Haji Asal Sidoarjo Dimakamkan di Baqi
Grand Final PLN Mobile Proliga 2025 Akan Digelar di GOR Amongrogo Yogyakarta
Menabung Sejak 1986, Pemulung Asal Semarang Ini Akhirnya Berangkat Haji Bersama Istri
Soal Kasus Miras di Temenggungan, Bupati: Sudah Ada Permendagri-nya, Inspektorat Akan Mengkaji
Gangguan Tidur Bisa Hambat Pertumbuhan dan Kecerdasan Balita
Di Balik Kedatangan Jemaah Haji Indonesia, Mereka Menyambut di Bawah Terik dan Dingin Bandara Madinah
Catat! Ini Jadwal Pertandingan Persewangi di Babak 16 Besar Liga 4 Nasional
Babak 16 Besar Liga 4 Nasional, Persewangi Banyuwangi Optimistis Bangkit
200 Koperasi Ditutup, Diskopindag Kota Malang Minta Koperasi Sehat