TIMESINDONESIA, JAKARTA – Khoiriyah warga Magelang Jawa Tengah, mengalami sebuah ujian yang luar biasa disaat sakit tak berdaya dan putus asa karena keadaan penyakit dia derita. Ia ditawarin untuk mencoba meminum glutera oleh seorang perawat di Magelang. "Sayapun berinisiatif mencobanya," tegasnya.
Ia mengisahkan hidupnya nyaris berakhir karena ususnya rapuh dan bocor. "Rasanya sakit di perut, tapi nutrisi untuk saya tidak ada sama sekali, ya hanya dari glutera itu," jelasnya. Khoiriyah mengaku minum glutera sejak tahun 2020.
"Kondisi saya saat itu hanya ada 3 unsur yaitu nyawa, tulang dan kulit. Bagaimana tidak, berat badan saya hanya 25 kg, mau menggerakkan tangan saja saya tidak mampu, padahal sebelum sakit berat badan saya 65 kg. Awalnya saya merasa sakit perut karena kontraksi di saat kehamilan baru 7 bulan," jelasnya.
Akhirnya ia dibawa ke rumah sakit untuk mempertahankan janin dan tidak kontraksi saya dianjurkan minum obat 3 macam setiap 2 jam sekali selama 3 hari dan tidak boleh makan sama sekali. "Walau sudah minum obat akhirnya saya tetap harus melahirkan anak saya dalam keadaan prematur," kata Khoiriyah.
Karena prematur, anak Khoiriyah harus dirawat di rumah sakit. Namun kondisi Khoiriyah saat tiba di rumah justri semakin memburuk dengan tekanan darah di bawah 80/ 50 mmhg.
Ia kemudian dilarikan kembali ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Hasil pemeriksaan dokter, Khoiriyah harus melakukan oprasi karena ada kista. Setelah operasi ternyata ada kebocoran di usus sehingga dilakukan operasi yang kedua kali. Karena memang usus rapuh dan banyak yang bocor maka ia dirujuk ke Rumah Sakit Sarjito Yogyakarta dan harus menjalani operasi lagi.
Namun sayangnya, usus tidak bisa diperbaiki dan tetap terjadi kebocoran sehingga dari 12 jahitan 6 jahitan dilepas agar feses yang keluar dari usus yang bocor bisa keluar.
Dengan gigih dan sabar para dokter mengobatin dokter bilang boleh pulang kalo sudah bisa duduk. "Akhirnya saya paksakan duduk walau menahan rasa sakit yang amat sakit sekali. Dan ahirnya saya diperbolehkan pulang walau dalam kondisi perut terdapat luka bekas oprasi yang selalu mengeluarkan feses walau tertutup perban yang selalu basah," jelasnya.
Sesampainya di rumah, ia kembali memeriksakan kondisinya pada seorang perawat dan perawat. Dari perawat itulah Khoiriyah mengenal Glutera. Ia bersyukur, dari luka sekitar 10 cm terbentuknya 2 lubang seperti anus atas dan bawah, 6 bulan kemudian lubang yang bawah menutup. Setahun kemudian lubang satunya berasur angsur menutup.
"2 lubang yang dulunya selalu mengeluarkan feses sekarang sudah tidak lagi. Hanya dengan kesabaran dan berkat glutera GSH tanpa obat sama sekali atas ijin Allah SWT saya bisa sembuh dan bisa beraktifitas kembali dan bekerja untuk membatu suami demi terpenuhinya kebutuhan keluarga dan anak kami," kata Khoiriyah senang. (*)
Editor | : Dhina Chahyanti |
752 Jemaah Haji Banyuwangi Berangkat, Bupati Ipuk Berikan Pesan Haru
Rupiah Tak Laku: Cermin Retak Ekonomi Kita
Dua Tahun Buron di Bali, Pelaku Kekerasan di Kawasan Wisata Banyuwangi Berhasil Ditangkap
Kecewa Insiden Pelemparan Bus Persik, Arema FC Pertimbangkan Tak Bermain di Kanjuruhan
Penerapan Kloter Berbasis Syarikah, PPIH Embarkasi Surabaya Minta Jemaah Haji Bersabar
Tottenham ke Final Liga Europa, Son Heung-min Termotivasi Harry Kane
Kala Jamu Tradisional Bersinar dalam Festival Suadesa 2025 di Borobudur Magelang
Empat Tersangka Ditetapkan dalam Kasus Dugaan Korupsi Proyek Irigasi Wae Ces di Manggarai
Studi: Penderita Tekanan Darah Tinggi Butuh Lebih Banyak 6 Vitamin Ini
Lamine Yamal Buka Resep Dominasi Barcelona Atas Real Madrid Musim Ini