TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kekurangan energi kronis bisa membuat penderitanya merasa sangat lelah. Rasa lelah tersebut bahkan tidak kunjung hilang meskipun sudah beristirahat. Kondisi ini dapat diatasi tergantung dari penyebab terjadinya kekurangan energi kronis.
Ada beberapa kondisi yang bisa memicu seseorang mengalami kekurangan energi kronis. Kondisi yang juga disebut sindrom kelelahan kronis (chronic fatigue syndrome) ini sering kali diabaikan sampai akhirnya muncul gangguan yang bisa menghambat aktivitas sehari-hari.
Meskipun penyebabnya belum jelas, risiko terjadinya kekurangan energi kronis dapat meningkat karena jenis kelamin dan usia. Wanita lebih rentan menderita kekurangan energi kronis daripada pria.
Sementara itu, dari segi usia, kondisi ini lebih sering terjadi pada orang berusia 40–50 tahun.
• Genetik
• Trauma secara emosional
• Infeksi virus maupun bakteri
• Infeksi bakteri
• Gangguan sistem kekebalan tubuh
• Ketidakseimbangan hormon.
• Rasa lelah yang berkepanjangan
• Konsentrasi dan daya ingat menurun
• Sering sakit kepala.atau sakit tenggorokan
• Nyeri otot atau persendian tanpa sebab yang jelas
• Pembengkakan kelenjar getah bening di leher atau ketiak
Jika masih ringan, gejala yang timbul sering kali tidak terlalu jelas. Namun, pada kondisi yang berat, penderita kekurangan energi kronis akan sulit untuk menjalani aktivitas sederhana dan terkadang perlu menggunakan kursi roda karena tidak ada tenaga untuk berjalan.
Selain itu, penderitanya juga menjadi lebih sensitif terhadap cahaya atau suara dan merasa sangat lelah setelah keluar dari rumah, meskipun hanya sebentar.
Jika Anda mengalami rasa lelah yang tidak kunjung hilang meskipun sudah beristirahat, berkonsultasilah dengan dokter. Dengan demikian, dokter dapat melakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebab kelelahan yang Anda alami.
Pemeriksaan dari dokter perlu dilakukan karena gejala kekurangan energi kronis hampir mirip dengan gejala penyakit lain, seperti gangguan tidur, penyakit jantung, penyakit paru, atau bahkan gangguan mental.
Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan darah atau urine untuk mengetahui apakah Anda menderita penyakit lain, seperti anemia, hipotiroidisme, penyakit ginjal, maupun penyakit hati.
Jika hasil pemeriksaan menunjukan bahwa Anda mengalami kekurangan energi kronis, dokter akan memberikan penanganan dan menyarankan Anda untuk melakukan berbagai hal berikut:
Untuk membantu mengurangi gejala kekurangan energi kronis, dokter akan meminta Anda untuk menjalani pola hidup sehat. Selain rutin mengonsumsi makanan bergizi, Anda juga akan diminta untuk menerapkan pola tidur yang teratur. Usahakan untuk tidur di waktu yang sama setiap harinya agar menjadi kebiasaan.
Selain itu, Anda juga harus membatasi atau menghindari asupan kafein, terutama pada sore atau malam hari, agar Anda tidak kesulitan tidur.
Apabila Anda menderita kekurangan energi kronis yang cukup ringan hingga sedang, dokter dapat memberikan penanganan berupa terapi perilaku kognitif. Terapi ini dilakukan untuk mengubah cara pikir sampai perilaku Anda.
Dengan melakukan terapi ini, keluhan atau gejala kekurangan energi kronis yang Anda alami dapat teratasi dan kualitas hidup Anda juga bisa menjadi lebih baik.
Jika dibiarkan tanpa penaganan, kekurangan energi kronis dapat mengakibatkan penurunan kualitas hidup dan produktivitas Anda. Jadi, bila Anda selalu merasa lelah meskipun sudah cukup beristirahat atau mengalami keluhan lain yang mengarah pada kekurangan energi kronis, segeralah berkonsultasi dengan dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan dan diberikan penanganan yang sesuai. (*)
Editor | : Dhina Chahyanti |
Dua Bocah Meninggal Tenggelam di Wisata Air Terjun Bidadari Probolinggo
Lepas Keberangkatan 600 Jemaah Haji, Ini Pesan Bupati Bondowoso
Jelang Puncak Perayaan Waisak, Para Biksu Ambil Air Berkah di Umbul Jumprit Temanggung
Jamu Real Madrid di El Clasico, Hansi Flick Ingin Barcelona Tampil Dominan
Aksi Suporter di Laga Versus Bahrain Bikin PSSI Kena Sanksi FIFA
Resmi Dilantik, DMI Gresik Siap Optimalkan Pemberdayaan Masjid dan Perkuat Layanan Mualaf
Pesan Gus Nasrul di Masjid Agung Jepara: Indonesia Sedang Darurat Introspeksi Diri
Kemenag: Layanan Bus Shalawat Gratis, Jemaah Haji Diimbau Tak Beri Tip
Jemaah Haji Kota Banjar, Tertua 99 Tahun dan Termuda 18 Tahun
Polres Magetan Ungkap 3 Kasus Premanisme, Warga Diminta Tidak Takut Melapor