TIMESINDONESIA, KEDIRI – Rumah Tangga Petani (RTP) menjadi perhatian penting bagi pemerintah melalui Kementerian Pertanian untuk diberikan edukasi pengelolaan keuangan keluarga. Program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) adalah salah satu program pemerintah dalam mendorong pengelolaan irigasi secara integratif dan partisipatif, serta secara penuh merealisasikan potensi pengurangan kemiskinan pertanian beririgasi. Salah satu program peningkatan kapasitas petani wilyah irigasi dilakukan melalui penyelenggaraan Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK).
Selaku pembina kegiatan pertanian di Provinsi Jawa Timur, Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan (BBPP Ketindan) melakukan pendampingan penyelenggaraan PLEK secara serentak di enam lokasi Kabupaten Kediri, yaitu di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Ngadiluwih, BPP Kras, BPP Plemahan, BPP Pagu, serta di rumah anggota kelompok tani (Poktan) di Kecamatan Grogol dan Kecamatan Gurah. Dari masing-masing lokasi tersebut, pelatihan diikuti oleh 40 peserta per lokasi, yang merupakan pasangan suami-istri petani sasaran program IPDMIP.
Melalui kegiatan PLEK ini, diharapkan RTP dapat melakukan pengelolaan keuangan usaha mandiri dan rumah tangganya dengan baik, sehingga dapat mengakses KUR untuk peningkatan kegiatan usahanya dan membentuk KSP di kelompok taninya.
>
Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari, sejak 15-16 Maret 2023, mengajarkan petani materi keuangan pedesaan dasar dan lanjut, agar petani paham dan mampu mempraktekan konsep pengelolaan keuangan, perencanaan usaha tani, dan memupuk dana kelompok melalui kegiatan simpan pinjam.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan bahwa kemajuan pertanian, bukan hanya ditentukan budidaya dan produksi, juga peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM pertanian melalui kegiatan pelatihan.
Kesadaran akan pentingnya mengelola keuangan yang rendah mengakibatkan ketidakseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran di dalam rumah tangga berakibat pada pengeluaran lebih besar daripada pendapatan yang diterima sehingga hutang keluarga semakin meningkat.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa pengelolaan yang tidak baik, bisa menghambat program. Literasi keuangan merupakan keterampilan yang penting dalam pemberdayaan masyarakat.
"Juga untuk kesejahteraan individu, perlindungan konsumen, dan peningkatan inklusi keuangan. Oleh karena itu, perlu peningkatan pemahaman dan keterampilan rumah tangga petani sasaran dalam mengelola keuangan rumah tangga dan usaha tani," ujar Dedi. (*)
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Dihibur Gambyong Jreng, Komunitas Madiun Raya Gathering di Pasar Jadoel Ngegong
Berbobot 900 Kg, Sapi PO Anom Milik Peternak Pleret Bantul Juga Dibeli Presiden Prabowo
Pabrik Rokok Ilegal Diduga Milik Manajer Arema FC Akhirnya Digerebek Bea Cukai
Son Heung-min: Saatnya Tottenham Angkat Trofi, Seperti Harry Kane
752 Jemaah Haji Banyuwangi Berangkat, Bupati Ipuk Berikan Pesan Haru
Rupiah Tak Laku: Cermin Retak Ekonomi Kita
Dua Tahun Buron di Bali, Pelaku Kekerasan di Kawasan Wisata Banyuwangi Berhasil Ditangkap
Kecewa Insiden Pelemparan Bus Persik, Arema FC Pertimbangkan Tak Bermain di Kanjuruhan
Penerapan Kloter Berbasis Syarikah, PPIH Embarkasi Surabaya Minta Jemaah Haji Bersabar
Tottenham ke Final Liga Europa, Son Heung-min Termotivasi Harry Kane