TIMESINDONESIA, JAKARTA – Para ilmuwan menemukan virus baru yang mengintai kelelawar, patogen serupa virus Sin Nombre hantavirus yang bisa membunuh satu dari tiga manusia, namanya virus Kiwira.
Dilansir Daily Mail, Virus Kiwira ini ditemukan pada kelelawar di negara-negara Afrika, sepertik Tanzania dan DRC (Republik Demokratik Kongo).
Tidak diketahui apakah virus, sejenis hantavirus ini menimbulkan ancaman bagi umat manusia
Namun yang jelas, jika ditransfer ke manusia, virus Sin Nombre, sebuah hantavirus bisa membunuh satu dari tiga orang.
Itu terjadi setelah terungkap bahwa laboratorium penanggulangan pandemi Inggris dibiarkan hancur. Para ilmuwan telah menemukan virus baru itu bersembunyi di kelelawar.
Virus Kiwira juga sejenis hantavirus, telah ditemukan pada kelelawar berekor bebas di Tanzania dan Kongo.
Sejauh ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa virus Kiwira bisa menimbulkan ancaman bagi manusia. Meski demikian para peneliti sedang melakukan studi lanjutan.
Hantavirus biasanya ditemukan pada hewan pengerat dan menyebar ke manusia melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi, dengan penyakit yang disebabkan oleh virus bisa membunuh hingga sepertiga dari yang terinfeksi.
Kelompok virus tersebut bisa memicu gejala penyakit seperti flu ringan, tetapi juga pendarahan yang berlebihan dan gagal ginjal.
Itu terjadi setelah para anggota parlemen Inggris memperingatkan minggu lalu, bahwa fasilitas penyakit hewan terbesar di Inggris, yang bertanggung jawab untuk memantau infeksi yang ditularkan melalui hewan, dibiarkan "runtuh".
Merinci virus baru dalam jurnal Viruses , para peneliti yang dipimpin oleh Dr Sabrina Weiss, kepala kesehatan masyarakat di Pusat Perlindungan Kesehatan Internasional di Berlin, Jerman, mencatat bahwa kelelawar berekor bebas menutupi 'wilayah besar' Afrika Sub-Sahara.
Sejauh ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa virus tersebut dapat menimbulkan ancaman bagi manusia, tetapi para peneliti sedang melakukan studi lanjutan. (FOTO B: Daily Mail/Shutterstock)
"Spesies ini diketahui bersarang 'di dalam dan di sekitar tempat tinggal manusia', jadi 'potensi penyebaran virus Kiwira ke manusia harus dipertimbangkan," mereka memperingatkan.
Penelitian tengah dilakukan di antara kelelawar di daerah tersebut untuk lebih memahami susunan mereka dan apakah mungkin virus itu menyebar ke manusia.
Meskipun sejauh ini tidak ada kasus yang terlihat pada manusia, para peneliti mengatakan hantavirus sering memicu gejala umum seperti demam sehingga mungkin sulit dikenali.
Bagaimana penyakit ini menyerang manusia? tergantung pada jenis hantavirusnya.
Virus Sin Nombre, hantavirus yang disebarkan oleh tikus rusa di Amerika Serikat misalnya, bisa memicu sindrom yang membunuh hingga satu dari tiga manusia.
Sedangkan virus Puumala, umumnya terkait dengan tahi lalat bank, memiliki tingkat kematian kurang dari satu diantara 200.
Saat ini tidak banyak bukti yang menunjukkan bahwa virus Kiwira menimbulkan masalah yang signifikan bagi kelelawar, dengan hanya enam dari 334 kelelawar dari Tanzania dan satu dari 49 kelelawar dari DRC ditemukan membawa penyakit tersebut.
Namun para peneliti mengatakan: 'Penyakit hantavirus sering bermanifestasi sebagai penyakit demam dengan gejala non-spesifik, sehingga mungkin mudah terabaikan.
Virus ini terutama menyebar ke manusia melalui kontak dengan urin, feses, dan air liur dari hewan yang terinfeksi. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi adalah virus bisa menyebar antar manusia. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Dihibur Gambyong Jreng, Komunitas Madiun Raya Gathering di Pasar Jadoel Ngegong
Berbobot 900 Kg, Sapi PO Anom Milik Peternak Pleret Bantul Juga Dibeli Presiden Prabowo
Pabrik Rokok Ilegal Diduga Milik Manajer Arema FC Akhirnya Digerebek Bea Cukai
Son Heung-min: Saatnya Tottenham Angkat Trofi, Seperti Harry Kane
752 Jemaah Haji Banyuwangi Berangkat, Bupati Ipuk Berikan Pesan Haru
Rupiah Tak Laku: Cermin Retak Ekonomi Kita
Dua Tahun Buron di Bali, Pelaku Kekerasan di Kawasan Wisata Banyuwangi Berhasil Ditangkap
Kecewa Insiden Pelemparan Bus Persik, Arema FC Pertimbangkan Tak Bermain di Kanjuruhan
Penerapan Kloter Berbasis Syarikah, PPIH Embarkasi Surabaya Minta Jemaah Haji Bersabar
Tottenham ke Final Liga Europa, Son Heung-min Termotivasi Harry Kane