TIMESINDONESIA, JAKARTA – Garam merupakan bumbu dapur yang rentan sekali dicari untuk menambah cita rasa suatu hidangan agar lebih menonjol. Lalu apa bedanya dengan garam bambu?
Oleh karena itu, tidak jarang ibu-ibu rumah tangga yang mencari barang tersebut dengan harga yang lebih terjangkau. Selain itu juga garam menjadi salah satu bahan yang digunakan untuk membuat sambal dan cocolan makanan yang dicampur dengan cabai.
Namun, apa jadinya jika barang satu ini memiliki harga selangit bahkan ada yang memiliki harga hampir sama dengan harga Handphone.
Ternyata, salah satu negara yakni Korea Selatan memiliki jenis garam yang berharga selangit yang dinamakan Jugyeom atau garam bambu. garam ini dihargai sekitar Rp. 2.600.000,00 sampai Rp. 3.200.000,00 per kilogram nya.
Garam ini pertama kali dikenalkan oleh Kim Il Hoon tahun 1909 dalam bukunya yang berjudul 'The Universe and The God's Medicine tahun 1986. Dilansir dari Freedom of Healt, Kim menjelaskan jika garam bambu digunakan untuk menyelesaikan masalah kesehatan.
Garam ini sebenarnya merupakan garam biasa namun cara dan proses pembuatannya membuat harganya melambung fantastis. Prosesnya, garam ini dimasukkan kedalam potongan bambu yang berumur 3 tahun kemudian dibakar dalam suhu 800 derajat celcius dalam kurun waktu 12 sampai 18 jam.
Selama proses ini menggunakan kau bakar dan dibakar sebanyak 8 sampai 9 kali pembakaran. hasilnya, garam yang tadi berwarna putih berubah menjadi ungu kehitaman.
Rasanya juga sedikit unik. Dilansir dari food.detik.com rasanya sedikit gurih dan ada sensasi rasa kuning telur. Tidak. hanya digunakan untuk kesehatan rupanya garam bambu ini kerap digunakan untuk pasta gigi, sabun mandi, dan masih banyak lagi. (*)
Pewarta | : Ratu Bunga Ambar Pratiwi (MG-345) |
Editor | : Ronny Wicaksono |
Dihibur Gambyong Jreng, Komunitas Madiun Raya Gathering di Pasar Jadoel Ngegong
Berbobot 900 Kg, Sapi PO Anom Milik Peternak Pleret Bantul Juga Dibeli Presiden Prabowo
Pabrik Rokok Ilegal Diduga Milik Manajer Arema FC Akhirnya Digerebek Bea Cukai
Son Heung-min: Saatnya Tottenham Angkat Trofi, Seperti Harry Kane
752 Jemaah Haji Banyuwangi Berangkat, Bupati Ipuk Berikan Pesan Haru
Rupiah Tak Laku: Cermin Retak Ekonomi Kita
Dua Tahun Buron di Bali, Pelaku Kekerasan di Kawasan Wisata Banyuwangi Berhasil Ditangkap
Kecewa Insiden Pelemparan Bus Persik, Arema FC Pertimbangkan Tak Bermain di Kanjuruhan
Penerapan Kloter Berbasis Syarikah, PPIH Embarkasi Surabaya Minta Jemaah Haji Bersabar
Tottenham ke Final Liga Europa, Son Heung-min Termotivasi Harry Kane