TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menyatakan beberapa program prioritas pemerintah Kabupaten Bantul dibawah kepemimpinannya yang harus segera dituntaskan. Satu diantaranya, pencanangan Kabupaten Bantul sebagai Kabupaten bersih sampah pada 2025.
Di mana persoalan sampah ini sangat pelik. Namun demikian berkat sinergitas Pemkab Bantul bersama jajaran di bawahnya serta pihak pihak yang berwenang, progres penanganan sampah sudah mengalami kemajuan yang cukup signifikan.
Salah satu tolak ukurnya, kata Halim, sapaan akrabnya, dapat diukur dengan menurunnya sampah residu yang dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul.
"Alhamdulillah, dari waktu ke waktu setoran sampah ke TPST dari masyarakat Bantul, terus bisa kita turunkan. Ini karena adanya pusat pusat pemilahan sampah yang dibiayai APBD di Dusun-Dusun se-Kabupaten Bantul," papar Halim, saat menyampaikan progres pembangunan Kabupaten Bantul, dalam acara Sarasehan menyongsong hari jadi ke 192 Kabupaten Bantul, Jumat (7/7/2023) malam, di Pendapa Parasamya, Bantul.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menegaskan bahwa progres yang sudah baik ini harus terus dilanjutkan.
Sehingga momentum 2025 mendatang, benar benar menjadi tonggak sejarah bumi Projotamansari, sebagai kota bersih dari Sampah.
"Progres ini harus kita lanjutkan. Kita membayangkan di tahun 2025 Bantul ini sudah tidak ada sampah berserakan, tidak ada lagi orang membuang sampah di sungai saluran irigasi, drainase,pinggir jalan di pantai tidak ada. Jadi, 2025 menargetkan lingkungan Bantul seperti itu," tandasnya.
Pencapaian ini tentu tak luput dari hasil kinerja yang baik anak buahnya. Baik di lingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Pemerintah Kapanewon, Kalurahan, Padukuhan hingga pihak pihak yang konsen mengenai hal tersebut. Untuk itu, Bupati mengapresiasi dan menyampaikan ucapan terimakasih atas peran penting berbagai pihak ini.
Disisi lain, Bupati mengajak masyarakat menyadari pentingnya mengelola sampah. Sebab, betapa pun pemerintah menyediakan infrastruktur tapi jika tidak dibarengi budaya atau perilaku masyarakat terhadap hal itu maka apa apa yang sudah tercapai akan percuma.
"Masalah sampah bukan insfratruktur saja, kita bisa membangun, tetapi tempat sampah itu hanya alat. Maka pembangunan kebudayaan kita arahkan hidup bersih dan sehat. Perilaku masyarakat itu sendiri harus jadi budaya,
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Bantul Fenty Yusdayati mengatakan kegiatan sarasehan ini merupakan rangkaian menyongsong hari jadi ke 192 Kabupaten Bantul.
Mengusung tema Nyawiji Mbangun Nagari, Resik Lingkungane, Sehat lan Makmur Wargane. Ini setidaknya, untuk menangani tiga persoalannya prioritas yakni kemiskinan, sampah dan stunting. (*)
Pewarta | : Edy Setyawan |
Editor | : Yatimul Ainun |
Lepas Keberangkatan 600 Jemaah Haji, Ini Pesan Bupati Bondowoso
Jelang Puncak Perayaan Waisak, Para Biksu Ambil Air Berkah di Umbul Jumprit Temanggung
Jamu Real Madrid di El Clasico, Hansi Flick Ingin Barcelona Tampil Dominan
Aksi Suporter di Laga Versus Bahrain Bikin PSSI Kena Sanksi FIFA
Resmi Dilantik, DMI Gresik Siap Optimalkan Pemberdayaan Masjid dan Perkuat Layanan Mualaf
Pesan Gus Nasrul di Masjid Agung Jepara: Indonesia Sedang Darurat Introspeksi Diri
Kemenag: Layanan Bus Shalawat Gratis, Jemaah Haji Diimbau Tak Beri Tip
Jemaah Haji Kota Banjar, Tertua 99 Tahun dan Termuda 18 Tahun
Polres Magetan Ungkap 3 Kasus Premanisme, Warga Diminta Tidak Takut Melapor
DPMPTSP Bontang Dukung UMKM Melalui Diseminasi dan Pendampingan Penerbitan NIB