TIMESINDONESIA, MALANG – Tim Apatte62 Universitas Brawijaya (UB) berhasil meraih juara 1 pada ajang Shell Eco-Maraton Asia Pasifik dan Timur Tengah 2023 pada kategori Urban Concept subkategori Battery Electric.
Dengan kecepatan 182,6 km/kWh, Apatte 62 mampu menjadi jawara pada gelaran yang digelar di Stadion Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat selama enam hari, 4-9 Juli 2023.
Capaian kecepatan ini, kata Manajer Apatte62 Team 1, Muhammad Dilan Linoval, lebih baik dari tahun sebelumnya yaitu 112,4 km/kWh. Ia mengungkapkan kepuasannya mendapatkan peringkat pertama di sub kategori Battery Electric.
“Kami telah menyelesaikan kompetisi ini dengan cukup baik dan lancar,” ujarnya.
Sebelumnya, Tim Apatte62 Brawijaya memberangkatkan 20 mahasiswa untuk bersaing di ajang tersebut. Bersama dengan dua dosen pembimbing lapangan, yaitu Waru Djuriatno, S.T., M.T dan Prof. Dr. Eng. Ir. Denny Widhiyanuriyawan, S.T., M.T.
Apatte62 bersaing dengan 80 tim dari 14 negara di kawasan Asia dan Timur Tengah. Tahun ini, ada lebih dari 50 tim peserta bearasal dari berbagai provinsi di Indonesia. Kompetisi ini terdiri dari dua kategori, yakni Urban Concept (Battery Electric, Internal Combustion Engine, dan Hydrogen Fuel Cell) dan Prototype (Electric, Hydrogen, dan ICE).
Posisi Apatte62 di subkategori ini mengungguli dua universitas dari Indonesia yakni Universitas Indonesia (UI) dengan kecepatan 171,6 km/kWh. Sedangkan di posisi selanjutnya Universitas Negeri Jember dengan kecepatan 115,0 km/kWh.
Dosen pembimbing Tim Apatte 62 Waru Djuriatno, S.T., M.T mengatakan, meskipun telah mendapatkan juara 1, dia berpesan kepada tim untuk tidak terlena, dan terus melakukan improvement. Menurutnya, tetap ada hal yang harus dievaluasi dari gelaran tahun ini.
"Tahun ini mestinya kami ingin mengikuti dua kategori, namun yang satu tidak lolos waktu masih dalam pengajuan proposal. Sehingga hal ini juga harus dievaluasi," ucapnya.
Dia mengatakan, pada agenda selanjutnya, tim akan dipersiapkan lebih matang, sehingga prestasi yang sudah bisa dicapai ini tetap bisa dipertahankan.
"Yang paling utama harus selalu ada improvement, sehingga semakin tahun bisa semakin meningkat. Karena setiap tahun persaingan akan lebih ketat," pungkas Waru. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Pemerintah Beri Tanggapan Keras Terhadap Aksi Premanisme Berbasis Ormas
Kemenag Perketat Perlindungan Jemaah Haji Khusus, Asuransi dan Rumah Sakit Tak Boleh Sekadar Formalitas
Wafat Saat Tiba di Tanah Suci, Jemaah Haji Asal Sidoarjo Dimakamkan di Baqi
Dani Chika Siap Taklukkan 60 Kilometer BTR Ultra 2025: Langkah Serius Menuju Trail Jepang
Grand Final PLN Mobile Proliga 2025 Akan Digelar di GOR Amongrogo Yogyakarta
Menabung Sejak 1986, Pemulung Asal Semarang Ini Akhirnya Berangkat Haji Bersama Istri
Soal Kasus Miras di Temenggungan, Bupati: Sudah Ada Permendagri-nya, Inspektorat Akan Mengkaji
Gangguan Tidur Bisa Hambat Pertumbuhan dan Kecerdasan Balita
Di Balik Kedatangan Jemaah Haji Indonesia, Mereka Menyambut di Bawah Terik dan Dingin Bandara Madinah
Catat! Ini Jadwal Pertandingan Persewangi di Babak 16 Besar Liga 4 Nasional