TIMESINDONESIA, MALANG – Dahlan Iskan mendorong agar perguruan tinggi bisa mengkomersialisasikan produk inovasi yang dihasilkan oleh perguruan tinggi. Hal itu dia sampaikan dalam seminar bertajuk Strategi Komersialisasi Hasil Inovasi Perguruan Tinggi yang digelar di Universitas Negeri Malang (UM), Senin (10/7/2023).
Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu mengatakan, para periset dari perguruan tinggi, mempunyai potensi atau bahkan kerap kali dapat menciptakan barang inovasi, yang dapat bermanfaat bagi orang banyak. "Namun begitu kerap kali para penemu ini malah tidak mendapatkan keuntungan yang jelas, ketika barang mereka dipakai oleh pihak lain," ucapnya.
Sehingga pihaknya pun mendorong agar kampus bisa menciptakan regulasi atau aturan yang dapat melindungi kepada para peneliti dan hasil barang inovasi yang dihasilkan. Sehingga ketika barang yang mereka ciptakan itu dipakai oleh perusahaan atau industri, sudah ada aturan keuntungan bagi para periset. Entah itu dalam bentuk pemberian saham atau yang lainnya.
"Kalau ini tidak dinaungi oleh aturan yang jelas, bisa jadi kedepan semangat para peneliti untuk menciptakan barang inovasi bisa turun," terangnya.
Dalam acara Talk Show yang hampir berlangsung dua jam tersebut , Dahlan Iskan menyampaikan mengenai Strategi Komersialisasi Hasil Inovasi Perguruan Tinggi. Ia pun mengajak salah satu dosen UM Muhammad Hari, yang berhasil menemukan alat pengisi daya untuk mobil listrik.
"Jika saat ini Pak Hari mampu menemukan alat catu daya dengan waktu satu jam. Tapi saya tantang Anda untuk dapat membuat terobosan Fast Charging hanya 20 menit," ungkapnya
Dalam kesempatan ini juga, Dahlan menguraikan, jika trend orang saat ini segala sesuatu serba cepat. Menonton video saja lebih dua menit orang sekarang males.
Dosen FT UM lantas menyanggupi tantangan ini. Ia akan merubah IC Remaping pada alat catu daya dapat Fast Charging. Dahlan yakin, inovasi pengisian daya cepat ini yang diperlukan masyarakat di masa depan. Ia menyanggupi akan mengumumkan terobosan dosen UM ini.
Karena di satu sisi Komersialisasi hasil inovasi di peguruan tinggi masih minim. Untuk itu, butuh dorongan agar para peneliti ini bisa menciptakan inovasi yang bisa bermanfaat bagi masyarakat dan dikomersialisasikan, salah satunya dengan adanya insentif hingga pemberian saham pada peneliti yang inovasinya digunakan oleh perusahaan. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Pemerintah Beri Tanggapan Keras Terhadap Aksi Premanisme Berbasis Ormas
Kemenag Perketat Perlindungan Jemaah Haji Khusus, Asuransi dan Rumah Sakit Tak Boleh Sekadar Formalitas
Wafat Saat Tiba di Tanah Suci, Jemaah Haji Asal Sidoarjo Dimakamkan di Baqi
Dani Chika Siap Taklukkan 60 Kilometer BTR Ultra 2025: Langkah Serius Menuju Trail Jepang
Grand Final PLN Mobile Proliga 2025 Akan Digelar di GOR Amongrogo Yogyakarta
Menabung Sejak 1986, Pemulung Asal Semarang Ini Akhirnya Berangkat Haji Bersama Istri
Soal Kasus Miras di Temenggungan, Bupati: Sudah Ada Permendagri-nya, Inspektorat Akan Mengkaji
Gangguan Tidur Bisa Hambat Pertumbuhan dan Kecerdasan Balita
Di Balik Kedatangan Jemaah Haji Indonesia, Mereka Menyambut di Bawah Terik dan Dingin Bandara Madinah
Catat! Ini Jadwal Pertandingan Persewangi di Babak 16 Besar Liga 4 Nasional