TIMESINDONESIA, MALANG – Departemen Sastra Jerman di Universitas Negeri Malang menyelenggarakan Workshop mengenai pembelajaran berbasis Transkultural pada Rabu dan Kamis, 13-14 Juli 2023. Workshop ini dipaparkan oleh Dr. Sabine Dengscherz, seorang dosen dari Universitas Wina, Austria, dan juga Adjunct Professor di Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.
Workshop ini merupakan bagian dari program kompetensi kampus merdeka (PKKM) yang diselenggarakan oleh Departemen Sastra Jerman. Ini merupakan tahun kedua penyelenggaraan program ini. Tujuan dari workshop ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dosen dan pengajar dalam mengajarkan bahasa Jerman dengan pendekatan pembelajaran berbasis transkultural.
Acara ini dihadiri oleh dosen dari Prodi Pendidikan Bahasa Jerman Universitas Negeri Malang dan beberapa guru SMA Bahasa Jerman yang diundang oleh Departemen Sastra Jerman.
M. Kharis, Ketua Pelaksana dan dosen Departemen Sastra Jerman, menyatakan bahwa "Program ini merupakan kegiatan tahun kedua dari program PKKM yang diselenggarakan dalam bentuk workshop dan peningkatan kompetensi untuk meningkatkan mutu jurusan atau departemen."
Selama acara 2 hari ini, pembahasan utamanya adalah tentang keberagaman budaya agar dosen dapat mengajarkan materi dengan pemahaman yang baik kepada mahasiswa yang berasal dari latar belakang yang beragam.
Ada tiga tema yang dibahas, yaitu tentang matriks keberagaman dan budaya di dalamnya, siapa yang memiliki budaya tersebut, dan bagaimana budaya tersebut mempengaruhi dan dianalisis secara mendalam. Sesuai dengan tujuan workshop ini, pengajar dan dosen diberikan pemahaman lebih lanjut mengenai pengajaran berbasis transkultural kepada mahasiswa yang memiliki latar belakang yang beragam.
Sabine Dengscherz berpendapat bahwa materi transkultural ini penting karena dengan adanya banyak kelompok mahasiswa dan perbedaan, hal tersebut seharusnya dapat diterima dengan semangat persatuan dalam perbedaan, dan perbedaan dalam persatuan.
Sabine juga menjawab mengenai pendapatnya tentang workshop ini, bahwa dengan tiga tema pembahasan di atas, kita dapat memahami bagaimana seharusnya bahasa Jerman diajarkan dengan pendekatan transkultural, karena Jerman sendiri juga mengalami perbedaan dan analisis yang mendalam.
Setelah Workshop ini berakhir, kunjungan Sabine Dengscherz di Departemen Sastra Jerman juga meliputi kuliah tamu dan workshop-workshop lain yang dihadiri oleh banyak mahasiswa sebelumnya. (*)
Pewarta | : Muhammad Iqbal Ikhsani (MG-422) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Jelang Puncak Perayaan Waisak, Para Biksu Ambil Air Berkah di Umbul Jumprit Temanggung
Jamu Real Madrid di El Clasico, Hansi Flick Ingin Barcelona Tampil Dominan
Aksi Suporter di Laga Versus Bahrain Bikin PSSI Kena Sanksi FIFA
Resmi Dilantik, DMI Gresik Siap Optimalkan Pemberdayaan Masjid dan Perkuat Layanan Mualaf
Pesan Gus Nasrul di Masjid Agung Jepara: Indonesia Sedang Darurat Introspeksi Diri
Kemenag: Layanan Bus Shalawat Gratis, Jemaah Haji Diimbau Tak Beri Tip
Jemaah Haji Kota Banjar, Tertua 99 Tahun dan Termuda 18 Tahun
Polres Magetan Ungkap 3 Kasus Premanisme, Warga Diminta Tidak Takut Melapor
DPMPTSP Bontang Dukung UMKM Melalui Diseminasi dan Pendampingan Penerbitan NIB
Persewangi Banyuwangi Optimistis Amankan Tiket 8 Besar Liga 4 Nasional