TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Tahapan pengujian rudal panggul buatan Center for Integrated Research and Innovation (CIRNOV) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, telah mencapai keberhasilan hampir 100 persen. Salah satu alat utama sistem pertahanan (Alutsista) tersebut diklaim mampu mendestroy atau menghancurkan target dari darat ke udara mencapai jarak kurang lebih 6 kilometer.
"Sudah melalui banyak ujicoba terutama di lapangan Lumajang, Jawa Timur. Jadi ujicobanya sudah mencapai keberhasilan yang hampir 100 persen. Sudah cukup akurat. Sudah diujicoba. Karena ini rudal pemburu pesawat tempur ya, darat ke udara jarak tempuhnya hingga 6 kilometer. dapat mendestroy dari pesawat tempur yang menjadi sasaran. Ini rudal panggul di mana teknologinya lebih personel," ujar Rektor UAD, Muchlas, ditemui TIMES Indonesia di UAD Kampus IV, Jalan Ring Road Ahmad Yani, Banguntapan, Bantul, Minggu (16/7/2023).
Rudal ini dikembangkan oleh Tim CIRNOV UAD sejak 2016, yang seluruh onderdilnya 100 persen dari dalam negeri. Rudal manpads atau panggul yang bersifat personal ini didesain untuk menghancurkan pesawat tempur. Ia menjelaskan jelajah rudal dari darat ke udara mencapai sasaran kurang lebih 6 kilometer.
"Ini sudah didemokan ya. Ini adalah rudal memburu panas, jadi ada flare di sana kemudian rudal ini terkendali kemudian mendekati di bagian flar sampai kurang lebih 2-7 meter. Jarak 2 -7 meter, kalau itu sebuah rudal ada hulu ledak nya tentu sudah sangat bisa menghancurkan. Mendestroy pesawat tempur yang menjadi sasaran," tandas Muchlas.
Ia berharap hasil riset ini dapat membantu pemerintah menyediakan alutsista atau peralatan pertahanan sehingga tidak tergantung lagi pada embargo senjata dari negara lain. Riset yang telah dilakukan selama 6 tahun ini telah mencapai hilir, dan ke tingkat komersialisasi sehingga harapan ke depan dapat diperkenalkan ke Pemerintah dalam hal ini TNI, untuk dikembangkan lebih lanjut.
"Kemarin pak KASAD. Kemudian ini ada pak Prabowo, yang notabene sebagai menhan kita hadirkan untuk bisa melihat langsung bahwa ini lah sumbangan, khususnya dari perguruan tinggi Muhammadiyah. Mungkin nanti ini dikembangkan akan membantu negara untuk menyediakan peralatan perangnya atau peralatan pertahanan sehingga tidak tergantung lagi pada embargo senjata," pungkas Muchlas, Rektor UAD. (*)
Pewarta | : Edy Setyawan |
Editor | : Deasy Mayasari |
Lepas Keberangkatan 600 Jemaah Haji, Ini Pesan Bupati Bondowoso
Jelang Puncak Perayaan Waisak, Para Biksu Ambil Air Berkah di Umbul Jumprit Temanggung
Jamu Real Madrid di El Clasico, Hansi Flick Ingin Barcelona Tampil Dominan
Aksi Suporter di Laga Versus Bahrain Bikin PSSI Kena Sanksi FIFA
Resmi Dilantik, DMI Gresik Siap Optimalkan Pemberdayaan Masjid dan Perkuat Layanan Mualaf
Pesan Gus Nasrul di Masjid Agung Jepara: Indonesia Sedang Darurat Introspeksi Diri
Kemenag: Layanan Bus Shalawat Gratis, Jemaah Haji Diimbau Tak Beri Tip
Jemaah Haji Kota Banjar, Tertua 99 Tahun dan Termuda 18 Tahun
Polres Magetan Ungkap 3 Kasus Premanisme, Warga Diminta Tidak Takut Melapor
DPMPTSP Bontang Dukung UMKM Melalui Diseminasi dan Pendampingan Penerbitan NIB