TIMESINDONESIA, JAKARTA – Puluhan ribu perawat akan mogok di seluruh Inggris, Wales, dan Irlandia Utara pada hari Kamis (15/12/2022) pagi waktu setempat. Hal ini membuat layanan kesehatan di berbagai rumah sakit di Inggris kacau bahkan terhenti.
Aksi mogok ini dilakukan mulai jam 8 pagi hingga 8 malam waktu setempat. Mereka menuntut kenaikan gaji dan penambahan upah per jam yang mereka dapatkan selama ini.
Tindakan ini menyebabkan batalnya sejumlah besar janji rawat jalan dan operasi yang dijadwalkan pada hari tersebut. Beberapa perawat tetap tinggal namun hanya tinggal sangat sedikit dan tidk mencukupi kebutuhan rumah sakit.
Para perawat tersebut menuntutu kenaikan uah sebanyak 5% di atas inflasi atau minimal memberikan kenaikan gaji sebesar £1.400 setara dengan 4% di atas inflasi. Selama inflasi terjadi 2 tahun kebelakang, gaji perawat disinyalir turun hingga 20%.
Sekretaris Jenderal Royal College of Nursing (RCN) Inggris, Pat Cullen mengungkap bahwa sejatinya para perawat tidak ingin mogok. Namun mereka harus melakukan hal tersebut demi memenuhi kebutuhan mereka yang kian meningkat setelah inflasi.
Pat yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif RCN mengungkap bahwa dirinya beserta perawat yang lain sangat berterimakasih atas aksi yang dilakukan oleh para erawat tersebut.
Para perawat dari 3 negara tersebut turun ke jalan sambil membawa poster bertuliskan "Suara Perawat". Beberapa juga membawa plakat bertuliskan "Saatnya menggaji para pearwat dengan adil".
Sebelumnya, serikat pekerja diketahui telah mendiskusikan kenaikan gaji perwat dengan Rishi Shunak. namun mereka gagal sampai pada titik temu. Gagalnya perundingan kenaikan gaji inilah yang disinyalir memicu gelombang protes dari para perawat.
"Sangat tragis bahwasannya pemerintah sudah memutuskan untuk tidak berbicara pada kami, atau mengajak kami bicara, malah masuk ke ruangan saat protes pertama, dan itulah alasan kami turun ke jalan saat ini," tambah Pat.
Para perawat menyasar ruangan terbuka di universitas-universitas dan atau rumah sakit-rumah sakit untuk melakukan aksi turun jalan mereka. Beberapa kendaraan yang melintas di depan aksi membunyikan klakson sebagai tanda dukungan.
"gajiku sebenarnya gak begitu rendah untuk perawat namun aku harus berhati-hati menggunakan unagku setiap bulannya, dan itu bukanlah hal yang kuharapkan terjadi dalm hidupku," ungkap Linda Tovey, salah satu perawat yang ikut melakukan aksi terjun ke jalan di St Thomas' Hospital di Westminster.
Belum diketahui apakah aksi turun ke jalan dan mogok kerja ini akan dilanjutkan pada ekeesokan harinya. Namun yang diketahui bahwasannya para perawat di Inggris, Wales, dan Irlandia utara ini akan menuntut kenaikan gaji hingga tuntutan mereka dipenuhi.
Pewarta | : Tria Adha |
Editor | : Khodijah Siti |
Dihibur Gambyong Jreng, Komunitas Madiun Raya Gathering di Pasar Jadoel Ngegong
Berbobot 900 Kg, Sapi PO Anom Milik Peternak Pleret Bantul Juga Dibeli Presiden Prabowo
Pabrik Rokok Ilegal Diduga Milik Manajer Arema FC Akhirnya Digerebek Bea Cukai
Son Heung-min: Saatnya Tottenham Angkat Trofi, Seperti Harry Kane
752 Jemaah Haji Banyuwangi Berangkat, Bupati Ipuk Berikan Pesan Haru
Rupiah Tak Laku: Cermin Retak Ekonomi Kita
Dua Tahun Buron di Bali, Pelaku Kekerasan di Kawasan Wisata Banyuwangi Berhasil Ditangkap
Kecewa Insiden Pelemparan Bus Persik, Arema FC Pertimbangkan Tak Bermain di Kanjuruhan
Penerapan Kloter Berbasis Syarikah, PPIH Embarkasi Surabaya Minta Jemaah Haji Bersabar
Tottenham ke Final Liga Europa, Son Heung-min Termotivasi Harry Kane