Peristiwa Internasional
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Korea Utara berhasil menguji motor pendorong rudal dengan bahan bakar padat dengan daya dorong tinggi
Media pemerintah melaporkan pada hari Jumat (16/12/2022), Korea Utara terus melanjutkan upaya pengembangan senjata strategisnya yang baru dan mempercepat program nuklir serta misilnya.
Korea Utara juga terus berupaya membuat lebih banyak lagi rudal-rudal berbahan bakar padat, yang lebih stabil dan bisa diluncurkan hampir tanpa peringatan.
"Uji coba terbaru itu bahkan disaksikan langsung oleh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un pada Kamis di Lapangan Peluncuran Satelit Sohae Korea Utara," kata pihak kantor berita resmi KCNA.
Dalam uji tembak statis itu telah terbukti keandalan dan stabilitas motor. "Ini memberikan jaminan untuk pengembangan sistem senjata strategis tipe baru," tambah KCNA.
Dilansir Al Jazeera, para ahli mengatakan tes itu tampaknya ditujukan untuk mengembangkan rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat baru mengingat dorongan mesin, yang menurut Korea Utara adalah yang pertama dari jenisnya di negara itu.
Tes berlangsung di Sohae Satellite Launching Ground. (FOTO: Al Jazeera/ KCNA via Reuters).
"Mereka bisa digunakan untuk peluncuran mendadak dan menunjukkan kemampuan bertahan yang lebih baik terhadap serangan musuh. Ini berarti Korea Utara mempercepat dorongannya untuk mengembangkan ICBM yang lebih kuat dan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam," kata seorang profesor studi Korea Utara di Universitas Kyungnam di Korea Selatan, Lim Eul-chul.
"Kami tidak bisa mengesampingkan kemungkinan Korea Utara menguji coba ICBM dengan roket berbahan bakar padat baru tahun depan," katanya.
Mengembangkan ICBM berbahan bakar padat adalah bagian dari lima tugas militer Korea Utara yang diluncurkan pada pertemuan partai utamanya tahun lalu.
Menurut KCNA, setelah mengawasi pengujian, Kim Jong-un mengatakan, masalah penting lainnya dalam melaksanakan lima tugas prioritas telah berhasil diselesaikan, dan ia mengungkapkan harapannya bahwa senjata strategis tipe baru lainnya akan dibuat dalam rentang waktu singkat ini.
Korea Utara telah melakukan uji coba rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun ini, termasuk ICBM yang mampu mencapai daratan Amerika Serikat, meskipun ada larangan dan sanksi internasional.
Bulan Maret lalu, Kim Jong-un mengunjungi situs Sohae dan menyerukan perluasan fasilitas tersebut, yang telah digunakan untuk menguji berbagai teknologi rudal, termasuk mesin roket statis dan kendaraan peluncuran luar angkasa.
Sebuah laporan baru oleh Pusat Studi Internasional dan Strategis (CSIS) yang berbasis di Amerika Serikat mengatakan, citra satelit komersial menunjukkan konstruksi yang tampaknya menjadi tempat uji coba mesin horizontal, menggambarkannya sebagai yang pertama dari jenisnya di stasiun Sohae.
Uji coba terbaru berlangsung saat Kepala Badan Energi Atom Internasional, Rafael Grossi mengunjungi Seoul untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat Korea Selatan dan menjanjikan upaya habis-habisan untuk menghentikan program nuklir Korea Utara.
Selama pertemuannya dengan Grossi, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menyatakan keprihatinan atas "perlombaan" Korea Utara dalam memajukan program nuklir dan misilnya.
Iapun menyerukan kerja sama badan PBB untuk mencegah Korea Utara melakukan provokasi lebih lanjut.
Pejabat Korea Selatan dan AS mengatakan Korea Utara yang berhasil menguji motor pendorong rudal dengan bahan bakar padat dengan daya dorong tinggi juga telah menyelesaikan persiapan untuk uji coba nuklir potensial , yang akan menjadi yang pertama sejak 2017. (*)
| Pewarta | : Widodo Irianto |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |