TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sejumlah negara di dunia pasang "pagar" untuk mengantisipasi kunjungan pelancong asal China , karena di negara Xi Jinping itu saat ini kasus Covid-19 sedang melonjak.
Amerika Serikat, Jepang, India, Taiwan, Malaysia dan lainnya, telah segera mengeluarkan aturan wajib tes Covid-19 terhadap orang-orang China yang datang.
Makau, Hong Kong, Jepang, Thailand, dan Korea Selatan adalah tujuan paling populer.
Mulai 5 Januari semua penumpang udara dua tahun ke atas yang berasal dari China akan diminta untuk melakukan tes tidak lebih dari dua hari sebelum mereka berangkat dari China, Hong Kong dan Makau.
"Kemudian mereka harus menunjukkan hasil tes negatif kepada maskapai pada saat keberangkatan," kata seorang pejabat kesehatan federal di Amerika Serikat.
Peningkatan cepat penularan Covid-19 baru-baru ini di China meningkatkan potensi munculnya varian baru," kata pejabat itu kepada wartawan dalam konferensi telepon.
Pejabat itu menambahkan, China hanya menyediakan data terbatas tentang varian yang beredar di China ke basis data global, dan pengujian serta pelaporan kasus baru juga berkurang.
"Berdasarkan kurangnya data yang tersedia, lebih sulit bagi pejabat kesehatan masyarakat AS untuk mengidentifikasi varian baru yang menyebar ke Amerika Serikat," tambahnya.
"Amerika Serikat mengambil langkah proaktif yang disengaja untuk melindungi kesehatan masyarakat Amerika, dan waspada terhadap potensi varian Covid-19 yang muncul," tambah pejabat itu lagi.
Jepang juga akan mewajibkan tes bagi pengunjung yang datang dari China yang telah membuka kembali pengaturan ketatnya itu.
India juga meningkatkan langkah-langkah untuk mengantisipasi kedatangan pelancong asal China, bahkan India telah mengumumkan hal ini sebelum China mengatakan akan melonggarkan kebijakan perbatasannya yang ketat.
Aplikasi paspor untuk warga negara China yang ingin melakukan perjalanan internasional akan diteruskan mulai 8 Januari," kata otoritas imigrasi negara itu.
Situs perjalanan telah melaporkan lonjakan lalu lintas, sehingga membuat beberapa negara khawatir akan potensi penyebaran Covid.
"Ada kekhawatiran yang meningkat di komunitas internasional tentang lonjakan Covid-19 yang sedang berlangsung di China dan kurangnya data transparan, termasuk data urutan genomik virus," kata pejabat AS dalam pernyataan yang dikutip oleh kantor berita.
Juru bicara menteri luar negeri China, Wang Wenbin menuduh negara-negara Barat dan media "menghipnotis" serta "mendistorsi penyesuaian kebijakan Covid China".
Dia mengatakan China percaya tanggapan Covid semua negara harus berbasis sains dan proporsional, dan seharusnya tidak memengaruhi pertukaran orang-ke-orang yang normal.
Wang menyerukan "upaya bersama untuk memastikan perjalanan lintas batas yang aman, menjaga stabilitas rantai pasokan industri global dan mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi".
Jumlah sebenarnya dari kasus harian dan kematian di China tidak diketahui karena pejabat telah berhenti merilis data ini. Laporan mengatakan rumah sakit kewalahan dan orang tua sekarat.
Pekan lalu, Beijing melaporkan sekitar 4.000 infeksi Covid baru setiap hari dan sedikit kematian.
Sebelum aturan perjalanan dilonggarkan, orang sangat tidak disarankan untuk bepergian ke luar negeri. Penjualan grup outbound dan paket perjalanan dilarang, menurut perusahaan solusi pemasaran Dragon Trail International.
Dalam waktu setengah jam sejak pemberitahuan Senin bahwa perbatasan China akan dibuka kembali, data dari situs perjalanan Trip.com - dikutip di media China - menunjukkan pencarian untuk tujuan populer telah meningkat sepuluh kali lipat pada tahun lalu.
Secara terpisah pada hari Rabu, pemimpin Hong Kong John Lee mengumumkan bahwa kotanya segera menghapus peraturan Covid terakhir - selain dari pemakaian masker wajah, yang akan tetap wajib.
Rumah sakit di seluruh China telah kewalahan oleh ledakan kasus Covid-19 menyusul keputusan Beijing untuk mencabut aturan ketat yang sebagian besar telah mencegah virus tetapi menekan ekonominya dan memicu protes yang meluas.
Pada hari Senin, negara itu mengatakan akan mengakhiri karantina wajib pada saat kedatangan - mendorong banyak warga China yang gembira membuat rencana untuk bepergian ke luar negeri.
Sebagai tanggapan, Amerika Serikat dan sejumlah negara lain mengumumkan mewajibkan tes Covid-19 negatif untuk semua pelancong dari China daratan.(*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Imadudin Muhammad |
Dihibur Gambyong Jreng, Komunitas Madiun Raya Gathering di Pasar Jadoel Ngegong
Berbobot 900 Kg, Sapi PO Anom Milik Peternak Pleret Bantul Juga Dibeli Presiden Prabowo
Pabrik Rokok Ilegal Diduga Milik Manajer Arema FC Akhirnya Digerebek Bea Cukai
Son Heung-min: Saatnya Tottenham Angkat Trofi, Seperti Harry Kane
752 Jemaah Haji Banyuwangi Berangkat, Bupati Ipuk Berikan Pesan Haru
Rupiah Tak Laku: Cermin Retak Ekonomi Kita
Dua Tahun Buron di Bali, Pelaku Kekerasan di Kawasan Wisata Banyuwangi Berhasil Ditangkap
Kecewa Insiden Pelemparan Bus Persik, Arema FC Pertimbangkan Tak Bermain di Kanjuruhan
Penerapan Kloter Berbasis Syarikah, PPIH Embarkasi Surabaya Minta Jemaah Haji Bersabar
Tottenham ke Final Liga Europa, Son Heung-min Termotivasi Harry Kane