TIMESINDONESIA, JAKARTA – Setelah setelah melalui perdebatan yang cukup lama, Jerman akhirnya bersedia mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina bersama dengan sekutunya, dan juga mengizinkan pihak lain untuk melakukan hal yang sama.
Kanselir Jerman, Olaf Scholz telah memutuskan untuk mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina. Jumlahnya sama dengan yang akan dikirim Polandia, yakni 14 unit.
Inggris juga akan mengirim 14 unit tank utamanya, Challenger 2, dan Prancis juga menyiapkan tank andalannya, Leclerc.
Berita keputusan Jerman akan mengirim tank Leopardnya ke Ukraina juga bersamaan dengan laporan Wall Street Journal bahwa AS juga sedang mempertimbangkan pengiriman beberapa tank M1 Abrams yang sebanding ke Ukraina.
Menurut International Institute for Strategic Studies. Sekitar 16 negara di Eropa dan NATO memiliki tank Leopard 2.
Tidak semua negara-negara itu akan mengirim tank ke Ukraina - tetapi keputusan Olaf Scholz, kini berarti mereka juga akan bisa mengirim, jika mereka mau.
Majalah berita Jerman, Der Spiegel dan lainnya menulis Selasa malam, bahwa pemerintah di Jerman telah memutuskan untuk mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina.
Ini mengikuti perdebatan panjang tentang masalah ini di antara sekutu NATO, dan terjadi setelah Polandia secara resmi meminta izin kepada Berlin untuk mengirim beberapa tank Leopard 2 ke Ukraina pada Selasa pagi.
Dilaporkan bahwa keputusan tersebut akan melibatkan pengiriman setidaknya satu kompi tank Leopard 2A6.
Spiegel mengaitkan informasinya dengan sumber-sumber pemerintah tetapi tidak mengidentifikasinya.
Penyiar NTV menyajikan laporan serupa, begitu kantor berita DPA yang mengatakan "sumber koalisi" mengatakan hal yang sama.
Namun pemerintah Jerman tidak langsung mengomentari laporan tersebut.
Selama ini peralatan militer buatan Jerman hanya bisa dikirim ke negara ketiga dengan persetujuan dari Jerman.
Der Spiegel juga melansir negara-negara Eropa lainnya, termasuk beberapa di Skandinavia, juga akan memasok tank mereka ke Ukraija.
Meskipun Kementerian Pertahanan Jerman, militer, dan beberapa pemimpin lain pasti terlibat dalam diskusi, pada akhirnya otoritas untuk membuat keputusan ini berada di tangan Kanselir Olaf Scholz.
Menteri pertahanan Jerman yang baru, Boris Pistorius pada Selasa pagi pada pertemuan dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di Berlin, sebenarnya telah mengisyaratkan bahwa "keputusan segera dicapai" untuk mengirim tank Leopard ke Ukraina.
Pistorius mengatakan bahwa berbagai pekerjaan persiapan telah dimulai untuk memfasilitasi pengiriman semacam itu jika disetujui, menangani masalah seperti persenjataan, pemeliharaan dan perbaikan, dan melatih pasukan Ukraina untuk mengoperasikannya.
"Kami sudah mempersiapkan diri untuk semua itu," kata Pistorius yang baru dilantik Kamis lalu menyusul pengunduran diri pendahulunya. "Dan jika ada keputusan positif, kami kemudian akan mampu bertindak sangat cepat."
Pistorius mengatakan bahwa berbagai pekerjaan persiapan telah dimulai untuk memfasilitasi pengiriman semacam itu jika disetujui, menangani masalah seperti persenjataan, pemeliharaan dan perbaikan, serta melatih pasukan Ukraina untuk mengoperasikannya.
"Kami sudah mempersiapkan diri untuk semua itu," kata Pistorius yang baru dilantik Kamis lalu menyusul pengunduran diri pendahulunya. "Dan jika ada keputusan positif, kami kemudian akan mampu bertindak sangat cepat," tegasnya.
Salah satu alasan yang diberikan Jerman untuk keengganannya mengirim tank Leopard 2 -nya adalah tidak ingin dilihat "berjalan sendiri" di dalam NATO. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Dihibur Gambyong Jreng, Komunitas Madiun Raya Gathering di Pasar Jadoel Ngegong
Berbobot 900 Kg, Sapi PO Anom Milik Peternak Pleret Bantul Juga Dibeli Presiden Prabowo
Pabrik Rokok Ilegal Diduga Milik Manajer Arema FC Akhirnya Digerebek Bea Cukai
Son Heung-min: Saatnya Tottenham Angkat Trofi, Seperti Harry Kane
752 Jemaah Haji Banyuwangi Berangkat, Bupati Ipuk Berikan Pesan Haru
Rupiah Tak Laku: Cermin Retak Ekonomi Kita
Dua Tahun Buron di Bali, Pelaku Kekerasan di Kawasan Wisata Banyuwangi Berhasil Ditangkap
Kecewa Insiden Pelemparan Bus Persik, Arema FC Pertimbangkan Tak Bermain di Kanjuruhan
Penerapan Kloter Berbasis Syarikah, PPIH Embarkasi Surabaya Minta Jemaah Haji Bersabar
Tottenham ke Final Liga Europa, Son Heung-min Termotivasi Harry Kane