TIMESINDONESIA, MAKKAH – Penggantian kiswah yang merupakan kain penutup Ka'bah diiringi lantunan takbir jutaan jemaah haji seluruh dunia di Masjidil Haram, Makkah tepat pada malam 1 Muharram 1445 H atau bertepatan Rabu 18 Juli 2023 kemarin.
Penggantian kiswah ini dilakukan sekali dalam setahun. Uniknya, tahun ini menjadi kali kedua pergantian penutup itu dilakukan tepat pada 1 Muharram. Sebelumnya, proses penggantian biasanya dilakukan setiap 9 Zulhijjah, bebarengan jemaah haji menjalani Wukuf di Arafah.
Penggantian kiswah tersebut bisa disaksikan secara langsung jamaah yang sedang berada di Masjidil Haram, baik yang sengaja datang untuk melihat momen bersejarah tersebut atau mereka yang sedang melakukan tawaf.
Namun demikian, penggantian kiswah Ka'bah yang dilakukan petugas justru tidak membuat aktivitas tawaf berhenti. Proses penggantiannya pun dilakukan dengan teratur. Puluhan petugas dikerahkan untuk melakukan penggantian dari satu sisi ke sisi lainnya.
Mereka naik ke atas bangunan Ka'bah menggunakan tangga elektrik. Setelah itu, saat penggantian dilakukan, 11 petugas secara bersama-sama menarik kiswah yang baru dengan tali. Saat kiswah ditarik, terdengar suara takbir dari jemaah yang menyaksikan momen langka itu.
Kiswah, seperti dikutip dari Situs Kementerian Agama, merupakan penutup Ka'bah berukuran 6,3 m x 3,3 meter. Di dalamnya tertera tulisan beberapa ayat Alquran dan Asmaul Husna dengan berbagai bentuk, ada yang kotak, panjang, dan lainnya.
Jenis khat yang digunakan Tsulutsi, dengan besaran yang beda-beda, ada yang kecil dan besar. Di bagian atas, ada tulisan Allahu Rabbi, Hasbiyallah, dan Allahu Rabbi.
Pada bagian lain, tertera tulisan ayat Qad naraa taqolluba wajhika fissamaa'. Sementara pada bagian pinggir, ada tulisan surat Al Fatihah.
Kiswah Ka'bah dibuat hingga selesai dalam rentang waktu 8 - 10 bulan. Asisten Wakil Sekretaris Majma' Malik Abdul Aziz li Kiswatil Ka'bah Al-Musyarrafah Ir Faris Al Mathrafi, pada 27 Juli 2022 silam menjelaskan, penggantian kain kiswah pada 1 Muharram itu atas perintah Raja Salman.
Di mana, untuk selanjutnya, akan terus dilakukan pada 1 Muharram. Sedangkan untuk pencucian Ka'bah, akan dilakukan pada 15 Muharram sebagaimana biasanya. Fais mengatakan, sebagai tempat pembuatan Kiswah Ka'bah, Majma' Malik Abdul Aziz li Kiswatil Ka'bah Al-Musyarrafah adalah salah satu pusat peradaban di Makkah. Di dalamnya, tergabung sekitar 220 teknisi, seniman Arab Saudi yang ikut bekerja dalam membuat kiswah. Fais mengklaim produksi menggunakan bahan paling mahal di dunia.
"Setiap tahun biayanya sekitar 25 juta Riyal Saudi. Bahan itu terdiri dari 760 kg sutra Italia, 120 kg emas dan 100 kg perak dari Jerman," ujar Fais.
Berdasarkan pantauan, penggantian kain Kiswah tersebut dilakukan pada malam hari setelah Salat Isya. Tampak puluhan petugas berada di atap Ka'bah menarik Kain Kiswah yang baru. Setelah Kain Kiswah terpasang, selanjutnya Kain Kiswah yang lama kemudian dilepas.
Perlu diketahui, Kain Kiswah dibuat dari bahan sutra Italia seberat 760 Kilogram, serta 120 Kg emas dan 100 Kg perak dari Jerman. Adapun anggaran yang dihabiskan Pemerintah Arab Saudi untuk membuat Kain Kiswah sekitar 25 juta Riyal atau Rp100 miliar.
Kain Kiswah tersebut dibuat di Majma' Malik Abdul Aziz li Kiswatil Ka'bah Al-Musyarrafah yakni, salah satu pusat peradaban di Makkah. Di dalamnya, tergabung sekitar 220 teknisi, seniman Arab Saudi yang ikut bekerja dalam membuat Kiswah.
Kain Kiswah pernah dibuat di Mesir dan India, sebelum akhirnya diproduksi di Makkah Al-Mukarramah. Sementara untuk pencucian Ka'bah akan dilakukan pada 15 Muharram sebagaimana biasa dilakukan setiap tahunnya. (*)
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Deasy Mayasari |
Pemerintah Beri Tanggapan Keras Terhadap Aksi Premanisme Berbasis Ormas
Kemenag Perketat Perlindungan Jemaah Haji Khusus, Asuransi dan Rumah Sakit Tak Boleh Sekadar Formalitas
Wafat Saat Tiba di Tanah Suci, Jemaah Haji Asal Sidoarjo Dimakamkan di Baqi
Dani Chika Siap Taklukkan 60 Kilometer BTR Ultra 2025: Langkah Serius Menuju Trail Jepang
Grand Final PLN Mobile Proliga 2025 Akan Digelar di GOR Amongrogo Yogyakarta
Menabung Sejak 1986, Pemulung Asal Semarang Ini Akhirnya Berangkat Haji Bersama Istri
Soal Kasus Miras di Temenggungan, Bupati: Sudah Ada Permendagri-nya, Inspektorat Akan Mengkaji
Gangguan Tidur Bisa Hambat Pertumbuhan dan Kecerdasan Balita
Di Balik Kedatangan Jemaah Haji Indonesia, Mereka Menyambut di Bawah Terik dan Dingin Bandara Madinah
Catat! Ini Jadwal Pertandingan Persewangi di Babak 16 Besar Liga 4 Nasional