TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Tahapan Pemilu 2024 saat ini sudah sampai pada tahapan penataan daerah pemilihan atau dapil. Dari tiga opsi penataan dapil Kota Probolinggo yang ditawarkan KPU Kota Probolinggo, Jatim, mayoritas parpol Kota Probolinggo lebih memilih tetap di tiga dapil.
Untuk melakukan penataan dapil, KPU Kota Probolinggo melakukan beberapa kajian. Diantaranya dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan mengundang beberapa pengurus parpol di Kota Probolinggo, praktisi dan akademisi.
Seperti FGD yang digelar pada Selasa (29/11/2022). Dalam FGD kedua oleh KPU Kota Probolinggo kali ini, mengundang akademisi Agus Mahfudz Fauzi dari kampus Unesa, dan Wawan Edi Kuswandoro dari Universitas Brawijaya. Keduanya merupakan doktor ilmu politik dan mantan penyelenggara Pemilu.
Dalam FGD tersebut dipaparkan tentang potensi pemekaran daerah pemilihan di Kota Probolinggo. Dalam kesempatan itu, KPU Kota Probolinggo juga meminta pendapat dari pengurus parpol di Kota Probolinggo.
Ketua KPU Kota Probolinggo, Ahmad Hudri menyampaikan, tahapan penataan daerah pemilihan ini memang harus dilalui. “Tahapan ini sudah dilaksanakan di setiap gelaran Pemilu,” kata Hudri.
Hudri menambahkan, KPU Kota Probolinggo memberikan tiga opsi untuk penataan dapil di Pemilu 2024 mendatang. Yakni 3 dapil, 4 dapil dan 5 dapil. Sementara di pemilu sebelumnya, KPU setempat menerapkan 3 dapil.
Selanjutnya dalam FGD tersebut, setiap partai diminta untuk memberikan paparannya tentang opsi dapil tersebut.
FGD ke-2 yang digelar KPU juga mengundang perwakilan Parpol di Kota Probolinggo. (Foto: Sri Hartini/TIMES Indonesia)
Dari seluruh paparan yang disampaikan pengurus parpol, sebagian besar parpol memilih opsi 3 dapil. Pilihan tetap di tiga dapil itu seperti dipaparkan oleh perwakilan PDI Perjuangan, PAN, PPP, dan Nasdem.
Sedangkan, Partai Gerindra dan Gelora memilih opsi kedua yakni 4 dapil. Lalu, partai Golkar, PKB, PSI, PKN memilih opsi ketiga yakni 5 dapil.
Titin Andriani, perwakilan PDI Perjuangan menyampaikan bahwa tiga daerah pemilihan merupakan pilihan yang paling ideal.
Titin menjelaskan, tiga dapil dinilai sudah sesuai dengan kondisi dan jumlah penduduk Kota Probolinggo. “Ditinjau dari posisi atau batas wilayah kecamatan, juga sudah paling ideal,” kata perempuan yang menjabat Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Kota Probolinggo ini.
Sementara, pengamat politik Ali Mochtar yang hadir dalam FGD tersebut menerangkan, pemekaran wilayah seharusnya disesuaikan dengan kedekatan budaya yang ada.
Diketahui, ada tiga rencana pemekaran dapil yang disiapkan KPU Kota Probolinggo. Menurut KPU, ketiga opsi tersebut sudah disesuaikan dengan jumlah penduduk setempat dengan estimasi jumlah kursi dewan sebanyak 30 kursi.
Tahapan penataan daerah pemilihan ini sudah sampai dalam tahap kajian yang akan dilanjutkan dengan uji publik.
Selanjutnya, KPU Kota Probolinggo akan mempresentasikan hasil kajian dan uji publik opsi daerah pemilihan atau dapil Kota Probolinggo tersebut ke KPU pusat untuk selanjutnya ditetapkan menjadi dapil Kota Probolinggo di Pemilu 2024. (*)
Pewarta | : Sri Hartini (MG-386) |
Editor | : Muhammad Iqbal |
Dihibur Gambyong Jreng, Komunitas Madiun Raya Gathering di Pasar Jadoel Ngegong
Berbobot 900 Kg, Sapi PO Anom Milik Peternak Pleret Bantul Juga Dibeli Presiden Prabowo
Pabrik Rokok Ilegal Diduga Milik Manajer Arema FC Akhirnya Digerebek Bea Cukai
Son Heung-min: Saatnya Tottenham Angkat Trofi, Seperti Harry Kane
752 Jemaah Haji Banyuwangi Berangkat, Bupati Ipuk Berikan Pesan Haru
Rupiah Tak Laku: Cermin Retak Ekonomi Kita
Dua Tahun Buron di Bali, Pelaku Kekerasan di Kawasan Wisata Banyuwangi Berhasil Ditangkap
Kecewa Insiden Pelemparan Bus Persik, Arema FC Pertimbangkan Tak Bermain di Kanjuruhan
Penerapan Kloter Berbasis Syarikah, PPIH Embarkasi Surabaya Minta Jemaah Haji Bersabar
Tottenham ke Final Liga Europa, Son Heung-min Termotivasi Harry Kane