TIMESINDONESIA, CIREBON – Gelombang mundur pengurus Partai Demokrat Kota Cirebon masih terus terjadi.
Bila sebelumya 3 mantan Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) dan mantan Sekretaris DPC Partai Demokrat Kota Cirebon, kali ini giliran Ketua Majelis Pertimbangan Cabang, Nashrudin Azis yang kini sebagai Wali Kota Cirebon memilih bergabung ke PDI Perjuangan.
Mundurnya beberapa petinggi Partai Demokrat Kota Cirebon dianggap bakal mempengaruhi perolehan suara pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 mendatang. Terlebih lagi, Nashrudin Azis notabene merupakan mantan Ketua DPC Partai Demokrat.
Menurut Pengamat Politik Cirebon, Sutan Aji Nugraha, suka tidak suka, mundurnya beberapa orang yang dianggap sebagai pentolan Partai Demokrat Kota Cirebon akan berpengaruh besar terhadap opini masyarakat.
Apalagi, Nashrudin Azis yang dianggap sebagai tokoh senior Demokrat Cirebon tentunya memiliki basis massa yang cukup banyak.
"Ini tidak bisa dianggap sepele, yang mundur itu tokoh senior Partai Demokrat. Paling tidak, ada pengaruh pada perolehan suara di Pileg 2024 nanti," tuturnya, saat ditemui di Gedung DPRD Kota Cirebon, Jumat (13/1/2023).
Pria yang juga Penulis Buku Bunga Rampai Seorang Ideolog mengatakan, Demokrat Kota Cirebon baiknya melakukan evaluasi menanggapi mundurnya beberapa pengurus Partai Demokrat.
Dia menyebutkan, tidak ada salahnya, Demokrat melakukan pembenahan, demi target kemenangan untuk Pileg dan Pilwalkot 2024.
"3 Ketua PAC, 2 mantan Sekretaris DPC, dan Ketua Majelis Pertimbangan Cabang sudah mengundurkan diri dan berpindah ke Partai lain. Jadi apa salahnya, kalau Demokrat evaluasi dan berbenah diri," katanya.
Aji menilai, pindahnya Nashrudin Azis ke PDI Perjuangan, akan membawa gerbong suaranya. Menurutnya, masyarakat Kota Cirebon masih memilih figur pemimpin baik di Kepala Daerah atau anggota legislatif.
"Saya prediksi, sekitar 10-20 persen suara Demokrat akan berkurang. Karena apa, masyarakat Kota Cirebon masih memilih Azis dikarenakan figur," ungkapnya.
Dirinya menambahkan, Nasrudin Azis masih memiliki loyalis dan simpatisan yang akan tetap berada di gerbongnya. Dan itu akan mempengaruhi peta politik di Pemilu 2024.
Menurutnya, jika melihat sosok Azis, loyalis dan simpatisan akan tetap menjadi gerbongnya. Sebab figur Azis sudah melekat dengan dua periode.
"Adapun yang kurang suka dengan pilihan politiknya, itu sudah ada langkahnya. Sejauh mana investasi sosial dan politik Azis kepada tiap-tiap individunya," tandasnya menilai situasi mundurnya Nashrudin Azis dari Partai Demokrat Kota Cirebon. (*)
Pewarta | : Muslimin |
Editor | : Ronny Wicaksono |
Dihibur Gambyong Jreng, Komunitas Madiun Raya Gathering di Pasar Jadoel Ngegong
Berbobot 900 Kg, Sapi PO Anom Milik Peternak Pleret Bantul Juga Dibeli Presiden Prabowo
Pabrik Rokok Ilegal Diduga Milik Manajer Arema FC Akhirnya Digerebek Bea Cukai
Son Heung-min: Saatnya Tottenham Angkat Trofi, Seperti Harry Kane
752 Jemaah Haji Banyuwangi Berangkat, Bupati Ipuk Berikan Pesan Haru
Rupiah Tak Laku: Cermin Retak Ekonomi Kita
Dua Tahun Buron di Bali, Pelaku Kekerasan di Kawasan Wisata Banyuwangi Berhasil Ditangkap
Kecewa Insiden Pelemparan Bus Persik, Arema FC Pertimbangkan Tak Bermain di Kanjuruhan
Penerapan Kloter Berbasis Syarikah, PPIH Embarkasi Surabaya Minta Jemaah Haji Bersabar
Tottenham ke Final Liga Europa, Son Heung-min Termotivasi Harry Kane