TIMESINDONESIA, MALANG – Ada pesan penting yang disampaikan oleh Wakil Ketua Majelis Permusyawatan Rakyat (MPR) RI Dr Ahmad Basarah saat menjadi pemateri dalam acara Sarasehan Nasional dan Haul Bung Karno bertajuk Soekarno dan Pancasila di Abad 21, yang di gelar di Universitas Negeri Malang, Selasa (27/6/2023).
Dia menekankan, agar jangan pernah melupakan sejarah. Karena sejarah mempunyai peranan besar dalam kehidupan berbangsa, dan bisa dijadikan pegangan dalam melangkah kearah yang lebih baik. Hal ini juga yang disampaikan oleh Presiden RI pertama, Ir Soekarno dala pidatonya pada tahun 1966, yakni JASMERAH atau singkatan dari jangan sekali-kali Melupakan Sejarah.
"Pelajarilah sejarah perjuanganmu sendiri yang sudah lampau, agar supaya tidak terjadi tergelincir dalam perjuanganmu yang akan datang," ucapnya.
Menurutnya, jika kita tidak mengetahui bagaimana sejarah berdirinya bangsa ini, maka kita tidak akan punya pegangan dalam hidup berbangsa. "Tanpa sejarah kita tidak akan punya pegangan," katanya.
Untuk itu menurutnya mengetahui sejarah yang benar adalah sebuah keharusan bagi seluruh warga negara.
"Tanpa sejarah, kita tidak pernah tahu bagaimana Republik ini didirikan, tanpa sejarah, warga bangsa Indonesia tidak akan pernah tahu bagaimana Pancasila itu bersumber dan dirumuskan, dibahas, dan disepakati oleh para pendiri bangsa," tegasnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan itu mengatakan, Pancasila kita sepakati sebagai way of life bangsa Indonesia. Sebagai pandangan hidup dan cara hidup.
"Mengapa, karena Pancasila kita sepakati sepakati sebagai dasar falsafah bangsa dan ideologi bangsa," kata dia
"Tidak ada satupun bangsa dan negara di dunia, yang dapat menjadi negara besar, ketika negara itu tidak mempunyai falsafah negaranya sendiri," lanjutnya.
Dia memberikan contoh beberapa negara besar, seperti Amerika, China, Jepang, dan beberapa negara lainnya, bisa menjadi negara yang besar, karena mereka mempunyai falsafah bangsa mereka sendiri yang mereka pegang teguh. Untuk itu, Indonesia juga harus berpegang teguh pada falsafah yang dimiliki, yakni Pancasila.
"Setiap bangsa yang besar mempunyai falsafah sendiri, yang mereka jadikan sebagai pedoman bangsa," pungkas Basarah. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Pemerintah Beri Tanggapan Keras Terhadap Aksi Premanisme Berbasis Ormas
Kemenag Perketat Perlindungan Jemaah Haji Khusus, Asuransi dan Rumah Sakit Tak Boleh Sekadar Formalitas
Wafat Saat Tiba di Tanah Suci, Jemaah Haji Asal Sidoarjo Dimakamkan di Baqi
Dani Chika Siap Taklukkan 60 Kilometer BTR Ultra 2025: Langkah Serius Menuju Trail Jepang
Grand Final PLN Mobile Proliga 2025 Akan Digelar di GOR Amongrogo Yogyakarta
Menabung Sejak 1986, Pemulung Asal Semarang Ini Akhirnya Berangkat Haji Bersama Istri
Soal Kasus Miras di Temenggungan, Bupati: Sudah Ada Permendagri-nya, Inspektorat Akan Mengkaji
Gangguan Tidur Bisa Hambat Pertumbuhan dan Kecerdasan Balita
Di Balik Kedatangan Jemaah Haji Indonesia, Mereka Menyambut di Bawah Terik dan Dingin Bandara Madinah
Catat! Ini Jadwal Pertandingan Persewangi di Babak 16 Besar Liga 4 Nasional