TIMESINDONESIA, SURABAYA – Di beberapa daerah, kegiatan belajar mengajar secara langsung atau offline sudah digelar secara terbatas. Namun mayoritas masih banyak yang melakukannya secara online atau belajar daring.
"Kebutuhan sekolah online masih besar. Terutama untuk anak-anak di bangku Sekolah Dasar (SD). Karena itu kami butuh jaringan internet yang mumpuni," kata Sabrina, orang tua dari pelajar SD kelas 3 dan 5 di Kota Surabaya, yang saat ini masih menerapkan sekolah daring atau online, Selasa (4/5/2021).
Guna mendukung mendukung kegiatan belajar mengajar pada anak-anaknya itu, Sabrina mengaku perlu jaringan internet stabil.
"Dengan jaringan internet 4.5G terfiberisasi dari Axis saya bisa nikmatin internetan stabil," tambahnya.
Memang ada beberapa hal yang awalnya cukup challenging dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran jarak jauh. Siswa jadi tidak bisa berinteraksi langsung tidak hanya dengan guru, tapi juga dengan teman-temannya. Namun ada beberapa di antara mereka yang merasa kesulitan berdiskusi, apalagi kalau ada mata pelajaran yang mengharuskan mereka untuk kerja secara berkelompok. Tapi, meskipun begitu tentu selalu ada cara untuk bisa menyelesaikan tugas-tugas kelompok.
Walaupun sekarang mengerjakan tugasnya sudah tidak bisa lagi sambil berkumpul sepulang sekolah, di rumah teman, tapi dengan adanya teknologi. tugas kelompok bisa diselesaikan juga dengan diskusi secara virtual.
"Diskusi tersebut biasanya kami lakukan menggunakan aplikasi yang dapat mendukung conference call seperti Zoom, Google Hangout/Google Meet, ataupun Microsoft teams," jelas Sabrina.
Aplikasi tersebut juga mendukung presentasi secara online, jadi selain bisa diskusi, mereka juga bisa mempresentasikan bahan diskusi mereka. Karena itu, kebutuhan jaringan internet yang stabil sangat mutlak diperlukan.
"Sekolah memang untuk kebutuhan anak-anak. Tapi dengan Axis, saya juga bisa streaming drama korea, video call-an sama teman-teman sesama wali murid dan lainnya," ungkap Sabrina.
Bahkan saat luang, kedua anaknya yang kebetulan laki-laki juga memanfaatkan jaringan stabil Axis untuk mabar (main bareng).
"Jadi bisa melakukan apapun dengan jaringan 4.5G terfiberisasi dari Axis," tandas Sabrina.(*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Dihibur Gambyong Jreng, Komunitas Madiun Raya Gathering di Pasar Jadoel Ngegong
Berbobot 900 Kg, Sapi PO Anom Milik Peternak Pleret Bantul Juga Dibeli Presiden Prabowo
Pabrik Rokok Ilegal Diduga Milik Manajer Arema FC Akhirnya Digerebek Bea Cukai
Son Heung-min: Saatnya Tottenham Angkat Trofi, Seperti Harry Kane
752 Jemaah Haji Banyuwangi Berangkat, Bupati Ipuk Berikan Pesan Haru
Rupiah Tak Laku: Cermin Retak Ekonomi Kita
Dua Tahun Buron di Bali, Pelaku Kekerasan di Kawasan Wisata Banyuwangi Berhasil Ditangkap
Kecewa Insiden Pelemparan Bus Persik, Arema FC Pertimbangkan Tak Bermain di Kanjuruhan
Penerapan Kloter Berbasis Syarikah, PPIH Embarkasi Surabaya Minta Jemaah Haji Bersabar
Tottenham ke Final Liga Europa, Son Heung-min Termotivasi Harry Kane